Gabung Tim Prabowo-Gibran, Bos-Bos BUMN Ini Mundur!

Graha Nusantara, Jakarta – Sejumlah pimpinan BUMN memutuskan untuk meninggalkan jabatannya setelah resmi menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tim pemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berisikan berbagai nama dari bos perusahaan pelat merah hingga sosok sentral di Kementerian BUMN.

Berikut nama-nama bos BUMN yang ikut mundur selepas menjadi bagian dari tim sukses Prabowo-Gibran:

1. Rosan Roeslani

Rosan Roeslani memutuskan mundur dari jabatan wamen BUMN. Dirinya turut mengundurkan diri dari kursi wakil komisaris utama PT Pertamina (Persero).

“Beliau (Rosan) sudah ajukan surat pengunduran diri sebagai wakomut Pertamina. Tadi pagi terima suratnya,” ucap Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


2. Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko menjadi nama selanjutnya yang mundur dari jabatannya sebagai komisaris independen PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V. Dirinya dipercaya menjadi anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 pada Senin (6/11). Selepasnya pada Rabu (8/11) dirinya mengajukan pengunduran diri kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

“Surat pengunduran diri akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (Erick Thohir) dan direktur utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku rapat umum pemegang saham,” ujar Budiman, Selasa (7/11).

3. Muhammad Arief Rosyid Hasan

Nama selanjutnya yaitu Muhammad Arief Rosyid Hasan yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai komisaris PT Bank Syariah Indonesia (BSI) selepas ditunjuk menjadi komandan pemilih muda. Dirinya mengaku telah mengirimkan surat pengunduran dirinya dari BSI ke komisaris perusahaan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI Muliaman Hadad dan Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri. Ini sebagai komitmen saya untuk menjaga maruah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam,” ucapnya.

“Suara pemuda adalah suara mayoritas dalam Pilpres 2024 mendatang. Yang terpenting adalah bagaimana generasi muda, benar-benar hadir, bukan hanya menjadi objek apalagi komoditas. Sebaliknya, pemuda harus duduk bersama sebagai subjek dari kebijakan publik, untuk memperluas kebermanfaatan terhadap pemuda lain,” terang Arief.