Intip Cara Menghidupkan dan Spesifikasi Motor Pertama (1893) di Indonesia yuk

Motor adalah hal yang lumrah ditemukan untuk saat ini, tapi apakah kalian pernah berpikir bentuk dan cara menghidupkan motor pertama yang ada di Indonesia?

James Luhulima dalam buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini, menyebut nama John C Potter sebagai orang pertama di Hindia-Belanda, yang memiliki sepeda motor. Alkisah waktu itu Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di Pabrik Gula Oemboel, Probolinggo, Jawa Timur.

Diceritakan, Potter memesan kendaraan tersebut langsung di pabriknya, Hildebrand und Wolfmuller, di Munchen, Jerman. Kendaraan ini tiba di Pelabuhan Semarang pada 1893. Dan sepanjang tahun tersebut, Potter tercatat sebagai satu-satunya orang di Hindia-Belanda yang menggunakan sepeda motor.

Bicara spesifikasi, sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmuller itu menggendong mesin berkonfigurasi dua silinder, empat tak, dengan kapasitas mesin 1.489 cc. Mesin itu menghasilkan tenaga sebesar 2,5 dk, dan harus membawa bobot kosong motor 50 kg. Motor ini bisa melaju hingga kecepatan maksimum 35 km/jam di 325 rpm.

“Jangan membayangkan sepeda motor pada waktu itu mirip dengan sepeda motor saat ini. Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmuller itu belum menggunakan rantai, belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki, belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel-kabel listrik,” tulis James.

Dengan teknologi setua itu untuk ukuran zaman sekarang, proses menghidupkan mesin motor Hildebrand und Wolfmuller pun cukup rumit dan perlu waktu hingga 20 menit untuk membuatnya stabil.

“Agar mesin sepeda motor itu mudah dinyalakan, John C Potter memanaskan mesinnya secara harafiah terlebih dahulu, yakni dengan membakar bagian luar mesin dengan menggunakan spiritus. Atau kadang-kadang John C Potter menggunakan cara lain, yakni menuntun sepeda motor itu dan mendorongnya dengan cepat hingga mesinnya menyala,” terang James.