Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Nomor Satu dengan 20,8%

Graha Nusantara, Jakarta – Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil survei terbaru mengenai elektabilitas dari para bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Pada survei tersebut, Ganjar Pranowo berhasil memuncaki daftar elektabilitas dengan memperoleh 20,8% suara pada pemilih kritis.

Dukungan terhadap Ganjar mengalami peningkatan setelah PDIP mengusungnya sebagai capres pada Pemilu 2024. Pada survei sebelumnya, elektabilitas Ganjar hanya berada di angka 13%. Hal tersebut menunjukan terdapat kenaikan signifikan pada pemilih kritis setelah pendeklarasian Ganjar capres oleh PDIP.

Posisi kedua dalam hasil survei diduduki oleh Prabowo Subianto yang memperoleh suara 15,8%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan survei sebelumnya yakni 18,3%. Sedangkan Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan 11,4%, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yaitu 10,7%.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyampaikan naiknya elektabilitas Ganjar dikarenakan akumulasi penurunan pada Prabowo, pada pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, serta pada pemilih calon-calon lain.

Deni menerangkan pemilih kritis merupakan pemilih yang mempunyai akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik. Lantaran, para pemilih kritis mempunyai telepon sehingga dapat mengakses internet untuk mengetahui serta bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

“Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan,” terang Deni dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2023).

Deni menyampaikan pemilih kritis memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Meskipun begitu, dirinya mengingatkan bahwa survei ini tak mencerminkan seluruh populasi pemilih nasional karena menurut perkiraan pemilih kritis hanya berjumlah 80% dari populasi pemilih nasional.

Diketahui, survei nasional pemilih kritis menjadikan kepemilikan cellphone sebagai indikator pemilih kritis. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD).

RDD merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Melalui teknik RDD, didapatkan 1.021 responden melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.

Proses validasi dan screening dilakukan dengan tujuan memastikan pemilik nomor telepon terpilih merupakan WNI dan memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah).

Survei memiliki margin of error diperkirakan 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Proses wawancara berlangsung melalui telepon yang dilakukan oleh pewawancara terlatih.

Komentar