Sebanyak 300 Siswa Polisi Terindikasi Positif Corona

Graha Nusantara – Sebanyak 300 siswa di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan positif virus corona setelah melakukan rapid test. Ratusan siswa yang positif saat ini tengah menjalani isolasi.

Hal tersebut diungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono seperti yang kami lansir dari Detik, setelah mengecek kondisi para siswa tersebut di Setukpa, Kota Sukabumi, Rabu (1/4).

“Sesuai perintah Bapak Kapolri, sehubungan dengan pemberitaan siswa Setukpa terjangkit atau positif Corona, kita cek ke sini, ada Ka SDM Polri dan Karo Psikologi. Kita langsung mengecek, mengawasi, melihat, memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan siswa tersebut,” kata Argo kepada media.

Argo juga mengungkapkan, bahwa 1.550 siswa di Setukpa menjalani rapid test beberapa hari yang lalu. Dari jumlah tersebut, 300 siswa terindikasi positif.

“Saat ini 300 siswa yang dinyatakan positif usai rapid test tersebut ada di Setukpa, kemudian 1.250 siswa lainnya itu cuti. Dari 300 ini sudah dilakukan langkah oleh Setukpa, Pusdokes Polri, SDM Polri, dan Kasetukpa,” ujar Argo.

Ada beberapa langkah yang dilakukan Polri, antara lain yaitu dengan melakukan pemberian vitamin dan isolasi mandiri. Saat ini kondisi 300 siswa tersebut dalam keadaan baik.

“Yang pertama isolasi mandiri, kedua adalah pemberian vitamin C injeksi dan tablet. Kemudian rontgen dan olahraga ringan, berjemur. Itu semua sudah kita lakukan. Secara teknis akan dijelaskan nanti oleh Kapusdokes,” jelas Argo.

Selain itu, Argo juga meminta kepada masyarakat yang tinggal di sekitar area Setukpa agar tidak resah dan khawatir karena pihaknya sudah melakukan langkah sesuai protokol kesehatan penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona.

“Masyarakat sekitar Setukpa tidak perlu khawatir. Dari 300 siswa itu sudah dilakukan langkah-langkah kedokteran, sudah dilakukan, langkah psikologi juga sudah kita lakukan. Semua dalam kondisi baik dengan situasi baik juga. Nanti dijelaskan oleh Kapusdokes,” lanjut Argo.

Sementara, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa menyatakan hasil rapid test bukan berarti ratusan siswa tersebut sudah benar-benar terjangkit Corona.

“Perlu kita ketahui bahwa pelaksanaan rapid test ini tidak menjamin yang bersangkutan positif COVID 19 karena akurasinya kurang-lebih 80 persen dan itu tidak khusus (hanya) COVID19,” ujar Musyafak.

Dia juga mengungkapkan telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga kondisi kesehatan para siswa tersebut.

Salah satunya ialah dengan memberikan tambahan menu makan yang tujuannya untuk stamina sekaligus obat yang menguatkan daya tahan tubuh dan imunitas.

“Seperti kemarin pemberian injeksi vitamin 1.000 miligram dengan harapan ada daya tahan tubuh yang tinggi. Kalau memang terinfeksi virus, tubuh bisa meng-counter, diisolasi, kita berikan obat vitamin untuk daya tahan tubuh,” lanjut Musyafak.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya yang di sini. Sudah dilakukan foto rontgen, dan hasilnya dalam batas normal,” tambahnya. (gn.n)