International Energy Agency (IEA) mengatakan pendapatan ekspor minyak mentah Rusia melonjak 50% sejak awal tahun ini, diperkirakan nyaris US$ 20 miliar setiap bulannya.
Lonjakan tersebut bahkan dicapai meski Rusia mendiskon harga minyak Ural, selisih harga dengan minyak Brent kini semakin lebar. Berdasarkan data dari Staista, pada 31 Mei lalu rata-rata 5 hari harga minyak Ural lebih murah US$ 34,45 per barel.
Berdasarkan data Refinitiv, rata-rata harga minyak Brent selama 4 hari hingga 31 Mei US$ 119/barel, artinya harga minyak Ural dijual di kisaran US$ 78/barel.
Selisih harga tersebut melembar jauh ketimbang di awal tahun ini, di mana minyak Ural lebih murah US$ 2/barel saja ketimbang Brent.
Berkat selisih harga yang besar tersebut, Rusia sukses menjual lebih banyak minyak Ural.
IEA melaporkan di bulan April, rata-rata ekspor minyak mentah Rusia mencapai 8,1 juta barel per hari, naik 620 ribu barel dari bulan sebelumnya, dan sama dengan rata-rata Januari dan Februari.