Presiden Putin Dibikin Pusing, Rubel Jadi “Senjata Makan Tuan”

Dua kebijakan tersebut, ditambah dengan surplus transaksi berjalan Rusia yang meroket akibat tingginya harga energi, membuat rubel berbalik menguat tajam dan menjadi mata uang terbaik di dunia.

Namun, rubel yang terlalu perkasa kini memberikan masalah bagi Rusia. CBR sudah memangkas suku bunga sebesar hingga 900 basis poin menjadi 11%, dan capital control juga sudah dilonggarkan. Perusahaan Rusia yang sebelumnya diwajibkan mengkonversi valuta asingnya sebanyak 80% menjadi rubel, kini dikurangi menjadi 50%.

Kebijakan tersebut masih belum mampu membuat rubel mengendur. Rubel yang terlalu kuat kini memberikan masalah bagi Rusia.

Pada 4 bulan pertama tahun ini, surplus transaksi berjalan Rusia meroket menjadi 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 95,8 milar, dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 1994.

Tingginya surplus tersebut akibat melonjaknnya harga ekspor minyak dan gas Rusia, sementara impor mengalami penurunan yang signifikan.