Begini Cara Atasi Penyakit Maag Pada Anak

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, maag pada anak lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Selain maag, kuman ini bisa menyebabkan tukak lambung, tukak usus dua belas jari, hingga kanker lambung.

Jika maag anak disebabkan oleh H. pylori, maka pengobatannya menggunakan antibiotik dan kombinasi terapi seperti obat golongan PPI, antiemetik, dan sulkrafat.

Penyebab maag lainnya pada anak adalah konsumsi makanan yang berpotensi mengiritasi lambung (seperti makanan pedas, makanan berlemak, minuman berkafein) dan efek samping konsumsi obat (seperti obat penurun panas dan anti alergi).

Sebagai pertolongan pertama, ibu bisa menghindarkan Si Kecil dari makanan asam, berminyak, pedas, dan minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan soda. Kafein dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan memperburuk gejala yang muncul. Lebih baik ibu memberikan Si Kecil makanan bertekstur lunak agar ia tidak semakin merasakan nyeri.

Lalu, untuk mencegah maag pada anak, ibu harus menghindarkannya dari infeksi bakteri H. pylori. Caranya dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi (jangan biarkan Si Kecil jajan sembarangan), rutin mencuci tangan pakai sabun (terutama sebelum makan dan setelah dari toilet).

Selain itu, pastikan juga ibu memberikan Si Kecil makanan sesuai dengan pertumbuhannya. Alasannya karena tekstur makanan yang tidak sesuai dapat mengiritasi lambung dan memicu gejala maag.

Anak dengan kondisi penyakit maag dapat mengalami beberapa gejala seperti mual dan muntah secara berulang, perut terasa kembung, buang air besar tidak lancar, tidak nafsu makan, dan sering buang angin pada malam hari. Hal ini disebabkan karena maag adalah gangguan pencernaan yang menyerang lambung.

Perhatikan mual dan muntah yang dialami oleh anak. Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika anak mulai menunjukkan tanda dan gejala dehidrasi seperti mata cekung, buang air kecil berkurang, anak menjadi haus atau tidak mau minum, menangis tanpa air mata, dan mengalami muntah yang disertai bercak darah.

Hindari perut anak yang kosong dalam waktu yang terlalu lama. Membiarkan perut anak kosong dalam waktu yang lama dapat membuat penyakit maag yang dialami anak semakin parah.Usahakan anak mengonsumsi sesuatu yang membuat perutnya terasa nyaman dan tidak perih.