Grahanusantara.co.id, Jakarta – Mungkin anak-anak Gamers tak asing lagi dengan istilah AFK, merupakan singkatan dari kalimat bahasa Inggris, yaitu ‘Away From Keyboard’ (Jauh dari keyboard).
Pada awalnya, singkatan ini populer digunakan oleh pengguna aplikasi pesan pada era 90-an. Kata AFK memiliki makna yang mirip dengan singkatan-singkatan lainnya, seperti ‘BRB’ atau ‘Be Right Back’ (segera kembali). Sejak maraknya aplikasi pesan, banyak singkatan diciptakan untuk mempermudah pengguna berbagi pesan, seperti ILY (I Love You), IKR (I Know, Right), atau OFC (Of Course). Singkatan yang juga sering digunakan untuk membalas AFK adalah WB, yaitu ‘Welcome Back’.
Namun, popularitas AFK melejit semenjak maraknya komunitas gaming atau yang disebut MMO (Massive Multiplayer Online Games). Meski tidak memiliki makna khusus apabila digunakan dalam aplikasi pesan, namun dalam dunia online game pemain yang AFK punya konotasi negatif, lho. Online game yang permainannya dimainkan oleh pemain dalam jumlah banyak membutuhkan kerja sama yang baik antar pemain. Sebaliknya, satu saja pemain yang AFK (tidak responsif) akan menjadikan tim kekurangan pemain dan bisa menyebabkan kekalahan.
Banyak online game yang secara otomatis menghapus atau menghilangkan pemain dari pertandingan bila pemain tersebut AFK hingga hukuman lainnya, seperti skor pemain jadi berkurang. Hukuman-hukuman seperti ini diterapkan oleh banyak online games untuk menghindari permainan yang jadi tidak kompetitif.
