Olivier Giroud: Wasit Serie A Terlalu Gampang Meniup Peluit

Grahanusantara.co.id, Milan – Olivier Giroud mengaku wasit di Serie-A terlalu mudah meniup peluit untuk hal-hal kecil, hal itu menurutnya sangat berbeda dengan yang terjadi di Liga Inggris.

Meski begitu ia merasa hal itu bukanlah masalah besar baginya, menurutnya yang terpenting adalah dia bisa tampil dengan baik bersama AC Milan.

“Saya sih tidak kesulitan untuk berkomunikasi dengan pemain lain, karena saya bisa sedikit bahasa Italia karena nenek saya berasal dari sini. Saya tahu beberapa kata dan ini sangat penting,” ujar Olivier Giroud di Football Italia.

“Proses adaptasi saya juga terbantu beberapa pemain yang bisa bahasa Prancis. Saya tinggal menemui pemain yang saya kenal dan akhirnya tahu apa yang pelatih inginkan, tidak susah kok karena saya tahu apa pelatih inginkan dan apa yang harus saya lakukan,” sambungnya.

“Tantangannya lebih kepada beradaptasi dengan kebiasaan wasit yang sering meniup peluit hanya untuk pelanggaran kecil. Di Premier League tidak seperti ini.”

Olivier Giroud sudah setengah tahun menjajal Serie A. Menurutnya, wasit di sana sering meniup peluit pelanggaran ketimbang di Premier League.
Giroud memang banyak menghabiskan kariernya di Premier League setelah dibeli Arsenal dari Montpellier pada 2012. Dia tampil 253 kali di sana dan mencetak 105 gol dengan sumbangan tiga gelar Piala FA dan tiga gelar Community Shield.

Tak lagi dibutuhkan Arsenal, Giroud pindah ke Chelsea pada Januari 2018 dan dia berhasil meraih beberapa trofi bergengsi seperti Liga Champions dan Liga Europa, meski tak lagi setajam dulu.

Giroud cuma bikin 39 gol dari 119 penampilan dan berakhir musim panas lalu, saat dia menerima tawaran AC Milan. Giroud merasa waktunya di Chelsea sudah habis dan saatnya mencari tantangan baru.

Bersama Milan, kariernya sejauh ini terbilang mulus meski sempat kesulitan di awal musim, karena COVID-19 dan cedera. Giroud jadi pilihan utama di lini serang Rossoneri dengan enam gol dari 20 laga.

Giroud pun mengaku senang bisa merasakan pengalaman baru di Serie A, terlebih dia punya darah Italia dari orang tuanya. Sebab selama 16 tahun berkarier, Giroud menghabiskannya di Prancis dan Inggris. Italia jadi tantangan baru di usianya yang sudah 35 tahun.