Atasi Karhutla, Gubernur Sumsel Herman Deru Tambah Empat Helikopter

Grahanusantara.co.id, Palembang – Laporan dari tim satuan tugas (Satgas) karhutla di lapangan kondisi titik api di Sumsel semakin meningkat terutama menjelang puncak kemarau di bulan Agustus dan September mendatang.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta penambahan empat unit helikopter pengebom air (water bombing) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
“Sumsel ajukan penambahan empat lagi ke BNPB guna mengoptimalkan operasi pemadaman titik api yang mulai ditemukan daerah-daerah rawan,” kata Herman Deru, Sabtu.

Penambahan unit helikopter ini untuk merespons kondisi terkini di sepuluh kabupaten rawan, yang mana terjadi peningkatan titik panas.

“Tentu berharap kondisi ini dapat teratasi maksimal dengan adanya penambahan unit helikopter,” imbuhnya.

Ada tujuh helikopter yang berpatroli yang dikhususkan memantau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), lima diantaranya merupakan helikopter water boombing dengan kapasitas 4.000-5.000 liter air sekali terbang.

Helikopter tersebut sejauh ini masih fokus di tiga lokasi yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir yang bila merujuk dari data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) selama tiga hari terakhir disana ada sekitar 128 titik api yang terpantau.

“Sumatera Selatan yang sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla terhitung sejak Februari 2021 lalu sudah siap secara teknis untuk menanggulangi karhutla tahun ini sebab dengan berlakunya status tersebut sudah dianggarkan dana senilai Rp30 miliar dari APBD”, tukasnya.