Cara Aman Bagi Pengidap Penyakit Lambung untuk Berpuasa

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Penyakit asam lambung atau dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena tidak berfungsinya Lower Esophageal Sphincter (LES), otot lambung penutup organ tersebut hingga akhirnya asam lambung kembali naik menuju kerongkongan.

Bagi pengidap gangguan pencernaan seperti sakit lambung, puasa di bulan Ramadan memberikan tantangan dan kecemasan tersendiri. Pasalnya, puasa membuat pola dan waktu makan mengalami perubahan yang memicu perut kosong dalam rentang waktu yang cukup lama. Kondisi ini lantas memicu asam lambung naik dan menimbulkan gejala yang tidak nyaman.

Minggu pertama puasa mungkin akan terasa sangat tidak nyaman bagi pengidap penyakit lambung karena tubuh yang masih beradaptasi dengan perubahan pola makan. Meski demikian, kondisi ini seharusnya terus membaik pada minggu-minggu berikutnya. Agar tetap nyaman saat berpuasa, kamu bisa mengikuti tips aman puasa berikut ini.

1. Tidak Melewatkan Makan Sahur
Pertama, hindari melewatkan waktu sahur karena dapat memperparah asam lambung di siang hari. Perut kosong selama seharian bisa membuat asam lambung naik, terlebih jika kamu tidak makan sahur. Tak hanya menjadi sumber energi selama berpuasa, makan sahur juga dapat mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. Pilih menu sahur yang kaya serat karena lebih lama dicerna sehingga asam lambung tidak mudah naik.

2. Tidak Menunda Waktu Berbuka Puasa
Selanjutnya, segera berbuka begitu waktunya tiba. Jangan sampai kamu menunda dan membiarkan perut kosong lebih lama, karena perut butuh mencerna makanan agar asam lambung yang diproduksi bisa digunakan untuk memecah makanan yang masuk ke tubuh. Sama halnya dengan melewatkan sahur, menunda berbuka juga bisa membuat gangguan asam lambung menjadi lebih buruk.

3. Makan Secara Perlahan
Tidak kalah pentingnya, makanlah dengan perlahan dan tidak terburu-buru. Kunyah makanan dengan baik agar memudahkan lambung mencerna makanan tersebut. Makanan yang tidak dikunyah dengan benar malah memicu asam lambung meningkat. Oleh sebab itu, makan perlahan dan nikmati makanan yang tersedia sehingga kamu tidak merasakan sakit akibat asam lambung naik.

4. Makan dengan Porsi Kecil
Salah satu kunci lain untuk mencegah asam lambung naik yaitu mengonsumsi makanan dalam porsi kecil. Meski rasa lapar seperti tak tertahankan ketika waktu berbuka datang, tetapi usahakan untuk tidak terlalu makan banyak terlebih dahulu. Perut kamu perlu waktu untuk mencerna makanannya.

Apabila kamu langsung makan dengan porsi banyak, maka hal ini merangsang naiknya asam lambung. Sama halnya dengan makan sahur, makanlah secukupnya dengan porsi yang wajar. Sediakan waktu sekitar tiga hingga tiga jam untuk sahur sehingga kamu tidak merasa terburu-buru saat menyantap makanan.

5. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung Naik
Tidak hanya mengatur porsi makan, bagi kamu yang memiliki gangguan lambung ada baiknya untuk memilih makanan yang kamu konsumsi. Beberapa makanan akan merangsang kenaikan asam lambung sehingga perlu dihindari, seperti minuman bersoda, makanan pedas, makanan berlemak tinggi, makanan dan minuman berkafein, misalnya cokelat, kopi, dan teh serta makanan asam. Baik waktu sahur maupun berbuka, sebaiknya kamu tidak mengonsumsinya.

6. Tidak Langsung Tidur Setelah Makan
Wajar jika rasa kantuk datang usai sahur, tetapi sebaiknya kamu tidak langsung tidur setelah makan. Idealnya, kamu harus menunggu sekitar 3 jam setelah makan bila ingin kembali tidur. Tidur setelah makan hanya akan membuat gangguan asam lambung memburuk dan perut terasa tak nyaman.