Penyebab Air Kencing Bau Menyengat

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Urine sering kali berbau amonia, terutama di pagi hari atau saat seseorang mengalami dehidrasi. Urine yang berbau tidak selalu karena kondisi kesehatan. Dehidrasi, konsumsi vitamin, dan beberapa obat tertentu dapat membuat urine berbau tidak sedap. Ketika urine sangat pekat, itu menandakan urine mengandung lebih banyak amonia dan lebih sedikit air. Itulah yang menyebabkan baunya lebih menyengat.

Urine cenderung lebih terkonsentrasi saat seseorang mengalami dehidrasi. Hal ini sering terjadi di pagi hari atau ketika seseorang tidak minum air yang cukup seharian. Gejala dehidrasi parah meliputi:

1. Mulut kering.
2. Kelesuan.
3. Kelemahan otot.
4. Sakit kepala.
5. Pusing.

Jika gejala dehidrasi tidak kunjung sembuh, kondisi tersebut bisa mengakibatkan gangguan kesehatan lain yaitu infeksi ginjal. Selain dehidrasi, gangguan kesehatan lain juga bisa menjadi pemicu bau urine yang tidak biasa. Apa sajakah itu?

1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri berbahaya berkembang biak di uretra, kandung kemih, atau ginjal. Kebanyakan orang dengan ISK memiliki gejala lain selain urine yang berbau, di antaranya:

• Nyeri saat buang air kecil.
• Kebutuhan yang sering dan intens untuk buang air kecil.
• Kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
• Urine keruh atau gelap.
• Darah dalam urine.
• Demam, jika infeksi telah menyebar.
• Sakit punggung, jika infeksi telah menyebar ke ginjal.

2. Bakteri vaginosis
Vaginosis adalah bakteri yang menyebabkan bau amis yang berbeda yang mungkin lebih buruk setelah berhubungan seks. Gejala lainnya termasuk rasa sakit pada vagina, gatal, nyeri terbakar saat buang air kecil, serta cairan tipis, putih, atau abu-abu di kelamin.

3. Diabetes
Obat diabetes dapat mengubah bau urine, dan begitu juga penyakitnya, terutama jika kadar gula darah tidak terkontrol. Beberapa orang mendapati urinenya mengeluarkan aroma manis. Ini terjadi ketika ada terlalu banyak gula dalam urine. Gejala diabetes lainnya termasuk:

• Sering ke kamar mandi, terutama pada malam hari
• Sangat haus.
• Kelelahan.
• Penurunan berat badan, dalam beberapa kasus.
• Gatal di kelamin.
• Penyembuhan luka yang lambat.
• Penglihatan kabur.
• Tekanan darah tinggi.
• Kegagalan fungsi organ, di mana jika organ yang terlibat adalah organ pencernaan atau kandung kemih, hal itu dapat memengaruhi bau urine.

Beberapa orang dengan gagal ginjal bisa merasakan bau badan yang tidak sedap atau urine yang berbau busuk. Begitu juga dengan pengidap penyakit hati bisa mengalami kondisi yang sama terkait aroma urinenya.

4. Kehamilan
Kehamilan juga bisa berpengaruh pada bau urine. Ini bisa karena perubahan hormonal yang dapat mengubah bau urine atau mungkin kepekaan bumil terhadap aroma.

Jika kamu mengalami bau urine menyengat tapi tidak disertai dengan gejala lainnya, kamu bisa melakukan penanganan sederhana supaya bau urinemu lebih normal, dengan cara:

1. Hindari makan makanan yang menyebabkan urine berbau, terutama asparagus.

2. Ganti suplemen, jika kadar thiamin atau kolin yang tinggi kemungkinan menjadi penyebabnya.

3. Minum banyak air untuk mendukung hidrasi dan ginjal serta kesehatan saluran kemih.

4. Jangan menahan pipis.

5. Kelola kondisi medis kronis, seperti diabetes, secermat mungkin, dengan panduan dokter.

6. Terapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan dan mengurangi atau menghilangkan asupan alkohol untuk perlindungan hati dan membantu mengurangi bau pada urine.

Itu dia beberapa gangguan kesehatan yang bisa memicu bau urine menyengat.