Cara Tepat Merawat Kulit Kucing yang Sensitif

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Bulu kucing idealnya terasa lembut dan halus. Jika kamu menemukan adanya kemerahan, benjolan mengelupas, atau tanda iritasi lainnya saat kamu mengelus bulu kucing, maka kemungkinan ia memiliki kulit yang sensitif.

Pastikan kamu selalu memeriksa bulu dan kulit kucing secara menyeluruh untuk mengetahui keberadaan kutu, tungau, atau parasit lain dan penyebab lainnya. Jika kucing kesayangan kamu mengalami kulit sensitif yang disebabkan oleh faktor tertentu, cobalah untuk merawat kulit kucing dengan cara tepat berikut:

• Mandikan dengan Sampo Khusus
Jika kamu telah mengetahui bahwa kucing kesayangan kamu memiliki kulit sensitif, sebaiknya gunakan sampo khusus saat memandikannya. Ini adalah upaya untuk menghindari kulit kucing dari alergi. Dengan begitu, kesehatan bulu kucing akan lebih terjaga.

• Sikat Bulu Kucing Setiap Hari
Kegiatan ini mungkin sering terlupakan, padahal menyikat bulu kucing setiap hari sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit dan bulunya. Jika bulu kucing jarang disisir, maka meningkatkan intensitas kucing menjilati bulu. Menyikat bulu kucing juga untuk menghilangkan bulu-bulu rontok dan membuat kucing kesayangan kamu lebih nyaman.

• Rutin Membersihkan Kandang Kucing
Menjaga kebersihan kandang kucing juga tidak kalah penting. Kebersihan kandang juga menjadi faktor sehatnya kulit kucing, terutama untuk menjaga kulit kucing yang sensitif. Membersihkan kandang kucing dilakukan supaya kotoran yang menempel dan bulu-bulu rontok tidak menyebabkan alergi atau penyakit kulit kucing.

• Berikan Makanan Bergizi Seimbang
Perlu kamu ketahui bahwa memberikan makanan berlebihan pada kucing dapat menyebabkan kulit kucing sensitif. Meskipun kucing adalah hewan yang suka makan, namun kamu harus menjaga porsi dan frekuensi makan supaya tidak menimbulkan penyakit yang tidak diinginkan. Kamu perlu memastikan makanan kucing mengandung serat dan omega-3 yang cukup supaya kesehatan dan kulit kucing terjamin.

• Waspadai Penyebab Alergi
Jika kucing kamu bebas dari parasit dan sehat, masalah kulit mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap sesuatu di lingkungan dia bermain, misalnya serbuk sari, debu, atau jamur.

Alergi kulit adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan kucing lebih sering menjilati, menggaruk, kerontokan bulu, dan kulit terlihat bersisik. Kamu perlu menjauhkan penyebab alergi seperti rumput, debu, dan benda asing lainnya.

Menjaga kesehatan kulit kucing harus dilakukan sejak dini atau sejak bayi. Saat usia kucing masih di bawah satu tahun, maka imunitas tubuhnya masih lemah. Salah satu penyakit yang rentan dialami anak kucing yaitu infeksi kulit. Penyakit ini diketahui saat kucing terlihat menggaruk-garuk badannya. Penyebab infeksi kulit bermacam-macam, tapi paling sering disebabkan oleh infeksi jamur.

Jamur ringworm adalah jenis jamur yang sering menjadi penyebab infeksi kulit pada anak kucing. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, maka menimbulkan lesi atau kerusakan jaringan kulit.

Infeksi ini sering terjadi di bagian kepala, telinga, hingga badan kucing. Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu memandikan kucing dengan sampo atau mengaplikasikan salep khusus kulit kucing. Jika kondisi sudah parah, kucing harus mendapatkan penanganan dokter hewan.