Sebanyak 50 Rumah Terendam Banjir Bandang di Kalimantan Selatan

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Akibat curah hujan yang tinggi Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanda kebanjiran. Terdapat sjumlah puluhan rumah hanyut terdampak banjir di desa tersebut.
Setidaknya ada 50 rumah di kawasan Desa Alat yang hanyut terdampak banjir. Bukan hanya itu, sejumlah fasilitas rumah ibadah juga terdampak banjir bandang tersebut.
“Ini, Saudara-saudara, inilah sisa-sisa bangunan rumah yang tersisa sehabis diterjang banjir bandang tadi malam. Ini letaknya di Desa Alat Seberang. Diperkirakan untuk wilayah Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, diperkirakan 50 unit rumah yang terhanyut arus banjir,” kata salah seorang warga dalam video tersebut.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah rumah warga sekitar hancur terdampak banjir. Terlihat genting rumah roboh serta sisa-sisa bangunan dan pohon yang hanyut dibawa air masih memenuhi lokasi sekitar.

Tampak pula sejumlah warga melakukan evakuasi di lokasi sekitar. Selain itu, terlihat aliran air masih terlihat deras dalam video.
Untuk diketahui, sebuah jembatan gantung di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ambruk diterjang banjir. Peristiwa itu terekam video milik warga.

Jembatan gantung itu terletak di Desa Tapango, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar. Ambruknya jembatan gantung itu terjadi pada Rabu (13/1) sore.

“Jadi yang pertama, memang akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, awal-awal kita sudah mengimbau masyarakat untuk antisipasi (banjir) dan hari ini benar-benar terjadi,” kata Dandim 1402/Polmas Letkol Hari Purnomo, kepada wartawan di kantornya, Rabu malam.
Selain itu, banjir bandang yang merendam wilayah Kalimantan Selatan juga merendam sejumlah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan. Akibatnya, tahanan pun mulai dievakuasi.

“Hari ini debit air belum surut, hingga mencapai pinggang orang dewasa,” jelas Kepala Rutan II-B Barabai, Gusti Iskandarsyah, dalam keterangan yang disampaikan Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM Rika Aprianti, Jumat (15/1)