Ismail al-Jazari Insinyur Muslim Abad Pertengahan

Grahanusantara.co.id, Medan – Abad pertengahan menyaksikan munculnya banyak penemuan di penjuru dunia. Para cendekiawan dan pemikir terpelajar muncul dengan penemuan baru untuk membuat hidup manusia lebih mudah, sekaligus bergengsi.

Polimatik Muslim dan pengrajin bernama Ismail al-Jazari adalah contohnya. Pencapaian terbesarnya adalah The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices. Ia lahir pada tahun 1136 M dengan nama Badīʿ az-Zaman Abu l-ʿIzz ibn Ismāʿīl ibn ar-Razāz al-Jazarī.


Nama terakhirnya menunjukan tempat kelahiranya. Meskipun sulit menentukan lokasi persisnya, tetapi wilayah itu berada di kawasan Mesopotamia. Di dalamnya, Al-Jazari menjelaskan secara terperinci tentang ratusan perangkat, serta memberikan petunjuk tentang bagaimana perangkat-perangkat itu dapat dibangun.

Dari ratusan perangkat itu sekitar delapan puluh adalah “trik perangkat,” mengacu pada wadah yang berisi mekanisme trik unik—beberapa di antaranya bukan temuan baru pada zamannya.

Ismail al-Jazari bukanlah seorang penemu dalam pengertian tradisional, melainkan seorang insinyur praktis yang memiliki keterampilan untuk memahami pendekatan kompleks yang diperlukan dalam membangun perangkat unik.

Bukunya menjadi salah satu buku terlaris pada abad pertengahan karena ia menggunakan bergam salinan dan manuskrip. Terlebih lagi, buku ini mendapat perhatian karena terdapat instruksi tambahan tentang bagaimana perangkat ini dapat dibuat. Ia menciptakan mekanisme utama dari penggunaan air dan penggunaan camshafts atau noken, sebuah komponen yang terdapat di mesin empat tak.

Namun, kecemerlangan Ismail al-Jazari sejatinya pada penemuannya tentang “robot”. Beberapa pekerjaan robotika paling awal dianggap berasal darinya. Temuan ini menjadi fokus besar dalam karirnya. Satu robot unik yang mengandalkan pompa hidraulik yang mengukur waktu layaknya stopwatch, lalu bersiul saat waktunya habis.


Barangkali temuannya yang paling unik adalah musik dari band robotnya. Peranti ini menampilkan perahu dengan empat musisi robot buatan, yang dirancang untuk menghibur tetamu.

Penemuan ini menunjukkan sistem kompleks air dan bubungan putar yang digunakan untuk menggerakkan “robot” dan instrumennya. Ada kemungkinan instrumen utama yang digunakan adalah drum, yang temponya bisa berganti-ganti dengan posisi cam yang berbeda. Robot musik itu bisa membawakan beberapa lagu unik.

Mekanisme unik ini berfungsi sebagai bentuk jam, menghasilkan pertunjukan musik pendek setiap jam. Ini memberikan peran praktis dan menghibur.
Kejeniusan Ismail al-Jazari sebagian besar terabaikan pada saat ini.

Penting untuk dicatat bahwa mungkin tidak ada penemuan al-Jazari yang bersifat militer, atau digunakan untuk tujuan buruk. Sebaliknya, dia memberi makna temuannya demi membantu masyarakat, membuat hidup lebih mudah, dan menghibur. Itulah sebab peradaban sekarang menahbiskan Ismail al-Jaziri sebagai salah satu pemikir terbesar pada abad pertengahan.