Objek Wisata Tapanuli Selatan

Grahanusantara.co.id – Sumber Daya Pariwisata Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara memiliki objek–objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan harapan menambah pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata. Objek–objek wisata tersebut sebagai berikut:

  1. Danau Siais, Danau Siais terletak di Desa Rianiate Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan ± 63 Km dari Kota Padangsidempuan melalui Batang Toru dan ± 45 Km melalui Simarpinggan Kecamatan Angkola Selatan. Untuk transportasi menuju Danau Siais sudah dapat dilewati dengan kenderaan roda 2 dan 4, juga telah ada angkutan umum menuju Danau tersebut. Danau ini memiliki luas 998 Ha, dengan dikelilingi Daerah Hutan Hujan Tropis yang luasnya ± 1.500 Ha yang  kaya dengan Flora dan Fauna yang cukup beragam.
  2. Ikan Keramat, ikan Keramat ini berada disungai kecil yang mengalir di Desa Rianiate Kecamatan Angkola Sangkunur. Jenis Ikannya cukup beragam meskipun sebenarnya di Dominasi Ikan Jurung (merah) dengan Muara Upulasi sekitar 10.000 ekor dengan rata – rata berat 1 kg – 2 kg/ekor ikan.
  3. Pantai Muara Upu, Pantai Muara Upu terletak di Desa Muara Upu Kecamatan Muara Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan ± 75 Km dari Kota Padangsidempuan. Pantai ini merupakan satu – satunya Pantai yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan panjang 20 Km dan di kelilingi Hutan Pinus. Pantai yang indah, alami dan memiliki pasir putih yang menambah keindahan pantai.
  4. Pemandian Aek Sijornih, Pemandian ini terletak di Desa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi, 35 Km dari Kota Padangsidimpuan. Aek Sijornih berarti air yang sangat jernih yang merupakan salah satu objek wisata yang sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal.
  5. Pemandian Aek Milas Sosopan, Salah satu pemandian yang ramai dikunjungi orang di Kecamatan Sipirok adalah Pemandian Air Panas Sosopan, yang terletak di Desa Parandolok Mardomu 25 Km dari Pusat Kota Padangsidimpuan. Tempat ini sangat ramai dikunjungi orang pada hari libur dan hari besar karena air nya bisa menyembuhkan berbagai penyakit terutama kulit. Selain itu ada juga pemandian aek milas parandolok dan Aek Milas Parau Sorat yang tidak jauh dari Aek Milas Sosopan.
  6. Pemandian Alam Parsariran, Pemandian Alam yang sangat alami ini berjarak ± 30 Km dari Kota Padangsidimpuan dengan waktu tempuh ± 45 Km dan dapat dilewati dengan kendaraan Roda 2/4. Tempat pemandian yang memiliki Air bersih dan jernih ini sangat sering dikunjungi wisatawan lokal pada setiap hari libur karena pemandangannya indah dan alami yang dikelilingi oleh pepohonan.
  7. Air terjun Silima-Lima, terletak di Desa Simaninggir, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Secara geografis tempat ini dibentengi oleh dua gunung, yakni Gunung Sibual-Buali dan Gunung Lubuk Raya.Tempatnya sendiri berada di atas ketinggian kurang lebih 1.000 meter di atas permukaan laut. Jika ingin berkunjung ke lokasi ini, kita membutuhkan waktu satu jam menggunakan sepeda motor dari kota Padangsidimpuan. Air terjun yang indah ini dikelilingi oleh Hutan Hujan Tropis yang sangat alami.
  8. Mesjid Raya Sri Alam Dunia Sipirok, merupakan Mesjid Peninggalan Era Perang Paderi pada Syawal 1233 H atau sekitar tahun 1816 M yang terletak di Kecamatan Sipirok, merupakan Daerah sejuk yang sangat plural dan menjadi Pintu Masuk dua agama ketanah Batak yaitu Islam dan Kristen lambang itu adalah Mesjid Raya Sri Alam Dunia Mashalih Sipirok yang dibangun berdampingan nyaris satu dinding dengan Gereja HKBP Sipirok tepat di persimpangan jantung kota sipirok, lambang kerukunan beragama paling menonjol di dunia.
  9. Danau Marsabut, Danau Marsabut terletak di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Danau ini terletak di dataran tinggi yang mempunyai hawa yang sangat sejuk dan konon ceritanya danau ini dulunya hanya beberapa petak sawah yang dimiliki oleh warga setempet dan ada seorang pemilik sawah tersebut yang baru menikah, ketika dia sedang menjemur padinya terbersit dibenaknya bagaimanakah kira-kira paras wajahnya ketika memakai bulang (Pakaian adat Pernikahan di Tapanuli Selatan) berhubung tidak adanya cermin dimasa itu, maka ia memakaikan Bulang itu kepada seekor kucing maka murkalah alam dan turunlah hujan yang sangat deras di wilayah tersebut yang tidak berhenti-henti tujuh hari tujuh malam menenggelamkan sawah berikut isinya maka terbentuklah Danau Marsabut tersebut.
  10. Batu Nanggar Jati, Batu Nanggar Jati ± 1,5 jam dari Kota Padangsidempuan terletak di Desa Saba Padang Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan yang diyakini telah ada dari Zaman Dewata dan konon ceritanya Batu ini adalah jalan menuju ke negeri kayangan yang telah dipatahkan Upung jolak yang mempunyai kesaktian luar biasa dan menjadi tiga patahan, Patahan yang pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan, Patahan ke dua diyakini berada di Sibolga dan satu lagi berada di wilayah Jawa Barat.
  11. Gereja Nomensen Parau Sorat, Gereja GKPK yang terletak di Desa Parau Sorat Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan ini adalah Gereja tertua di Tapanuli Selatan yang didirikan oleh Dr.I.L.Nomensen seorang Missionaris asal Jerman Eropa Timur pada sekitar Tahun 1858 dan mengalami pemugaran pada Tahun 1968 dan sampai saat ini, masih dipergunakan oleh masyarakat setempat, konon Dr.I.L Nomensen pernah berdomisili di daerah ini dan sampai saat ini masih memiliki beberapa petak sawah yang diberikan oleh Raja setempat. Jarak tempuh ± 1 jam dari Kota Sipirok dengan kenderaan roda 2 dan 4.
  12. Tor Nangge, Tor nangge yang sekilas mirip dengan tor/bukit yang banyak ditemui di daerah pulau samosir tersebut  terletak di wilayah kelurahan Parau sorat. Tor nangge merupakan sebuah bukit yang dikelilingi perbukitan subur dengan pepohonan yang tumbuh subur dan tampak hijau disekitarnya. Persawahan dan perkampungan yang masih tradisional di kaki bukit tor nangge menjadikan tempat ini begitu diminati masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan saat akhir pekan.
  13. Tor simago-mago Sipirok. Tor simago-mago ini berasal dari kata “Tor” yang artinya bukit/gunung dan Simago-mago artinya yang hilang. Jadi, para penduduk sekitar yang tinggal di daerah itu menyebutnya tor simago-mago atau gunung yang hilang. Di kawasan ini tor simago-mago adalah tempat wisata yang sering dikunjungi oleh mayarakat. Jarak tor simago-mago ini lebih kurang 25 km dari kota Padangsidimpuan.