Baliho Ganjar-Mahfud di NTB Hilangkan Wajah Jokowi, Ini Kata PDI-P

Graha Nusantara, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan dewan pimpinan pusat partainya tak sekalipun memberikan instruksi kepada kader untuk menghilangkan gambar wajah Presiden Joko Widodo pada baliho pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasto berbicara mengenai hal tersebut lantaran terdapat sejumlah baliho Ganjar-Mahfud di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tak memperlihatkan  sosok Presiden Jokowi. Baliho-baliho itu justru menampilkan sosok Presiden ke-1 RI Soekarno dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

“Jadi kami enggak pernah instruksi, kami instruksi yang baik, yang membangun peradaban,” ujar Hasto di sela-sela rapat konsolidasi dan pengesahan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud, Sabtu (18/11/2023).

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tersebut menyampaikan, pimpinan PDI-P selalu memberikan instruksi untuk hal yang baik. Dirinya menilai baliho Ganjar-Mahfud di NTB bisa saja merupakan ungkapan suara hati kader serta masyarakat di sana.

“Rakyat kan juga punya mata hati, rakyat bisa menyuarakan sikapnya, mana yang berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara, mana yang berjuang bagi kepentingan lebih sempit dari itu,” ujar Hasto.

Sementara itu, Hasto menyampaikan terdapat tekanan serta intimidasi yang tim Ganjar-Mahfud terima seperti aparat keamanan pada sejumlah wilayah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud oleh aparat keamanan di beberapa wilayah.

Tetapi, kata Hasto, PDIP tidak gentar apalagi banyak masyarakat yang mengizinkan rumah-rumahnya untuk dipasangi baliho Ganjar-Mahfud.

“Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya. Ini kan the essence of people movement. Ini yang kemudian tampak berbeda dengan yang lain,” ujarnya.