Ditnarkoba Polda Sumut Tidur Lelap Maraknya Narkoba Ditengah Masyarakat

Grahanusantara.co.id, Medan – Wakil Sekretaris Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (BADKO HMI SUMUT) Syahrial Arif Hutagalung menyayangkan penyelesaian begal saat ini belum menyentuh pokok persoalannya.

“Penyelesaian kasus begal yang terjadi belakangan ini hanya sebatas agar nampak dan kelihatan kerja saja, bahkan yang sering diperdebatkan hanya persoalan tembak mati atau tidak. Sementara diluar sana peredaran narkoba terus jalan seakan tidak terusik dengan ramainya pemberitaan kasus begal. Dengan kata lain kita sedang berhanduk dibawah derasnya hujan,” tegasnya.

Kasus begal ini memang dilatar belakangi banyak hal, namun yang paling terasa hari ini peredaran narkotika yang semakin menjamur dimana-mana dan itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.

“Peredaran narkotika akan selalu berbanding lurus dengan tingat kriminalitas. Kalau kita buka data, narkoba dikonsumsi 1,7 Juta Jiwa di Sumut sekaligus menjadi pusat peredaran narkoba terbesar , maka wajar saja hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menyebut Sumatera Utara menjadi Provinsi dengan tingkat kejahatan terbanyak di Indonesia,” imbuhnya.

Syahrial juga menyayangkan bagaimana Direktorat Narkotika Polda Sumut tidak terbebani kondisi Sumatera Utara khususnya kota Medan menjadi konsumen utama narkoba.

“Dirnarkoba ini bergerak seperti keong racun, lambat sekali. Beliau punya kekuasaan dan wewenang delegasikanlah kebawah, masyarakat butuh sentuhan penyelesaian soal narkoba ini,” tukasnya.

Komentar