Graha Nusantara – Dalam penanganan dan pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19), saat ini Jambi ditetapkan statusnya dari waspada menjadi siaga. Dengan status baru ini, Pemerintah Provinsi Jambi mengambil kebijakan dengan menyiapkan DTT sebesar 11 Miliar. Kebijakan tersebut ditandatangani oleh H. Fachrori Umar, Gubernur Jambi.
Menurut Johansyah, SE., ME., selaku Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi yang merangkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, kebijakan yang diambil Gubernur Jambi tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah.
“Pemerintah Daerah bisa menggunakan Dana Tak Terduga yang ada di APBD Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota untuk mempercepat penanganan Covid-19”, kata Johansyah dalam rapat Rapat Koordinasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Senin (23/3) sore.
Dalam rapat tersebut, perwakilan-perwakilan instansi yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi saling berbagi masukan, pertimbangan dan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Wakapolda Jambi, yang hadir di rapat itu, memberikan masukan tentang pentingnya penguatan sinergitas bersama. “Kita harus bersinergi dan berpikir serius,” tegasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr. Samsiran Halim, memberikan paparan tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Di antaranya melalui penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan hand sanitizer, etika batuk dengan menutup mulut, etika bersin, menerapkan social distancing (jaga jarak) dan sebisa mungkin menghindari kerumunan sosial”, paparnya.
Perwakilan dari Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, yang diwakili Direktur Utamanya, mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan pelatihan penanganan Covid-19 kepada 122 orang, yakni kepada dokter, perawat, dan paramedis. (gn.su)
