Golongan Darah Ini Lebih Beresiko Terkena Stroke!

Graha Nusantara, Jakarta – Stroke penyebab kematian nomor satu di Indonesia merupakan sebuah penyakit serius yang harus diwaspadai oleh orang-orang.

Seseorang yang menderita stroke dapat mengalami cacat seumur hidup atau permanen dan yang paling fatal dapat menyebabkan kematian.

Sebuah penelitian yang baru-baru ini dirilis menyebutkan bahwa besar kecilnya resiko seseorang terkena stroke dapat dipengaruhi oleh golongan darah.

Studi ini dirilis oleh jurnal Neurology, studi dilakukan dengan 17.000 orang serta hampir 600.000 kontrol non-stroke untuk mengumpulkan data dari 48 studi genetik. 17.000 orang yang diteliti merupakan mereka dengan usia 18 & 59 tahun.

Hasil studi menunjukan orang dengan golongan darah A, 16 persen lebih beresiko terkena stroke jika dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Sedangkan golongan darah O, 12 persen lebih rendah resikonya dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

Mereka (penulis penelitian) belum yakin mengenai hubungan antara golongan darah dengan resiko stroke. Mereka menduga terdapat hubungan dengan faktor pembekuan darah.

“Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah A akan memberikan risiko yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya,” ujar ahli saraf dan rekan penulis studi, Steven J. Kittner.

Lebih lanjut, Profesor Neurologi di University of Calgary Michael Hill ini mengungkapkan mengenai hal ini tidak perlu menjadi kekhawatiran terutama bagi pemilik golongan darah A karena hal ini masih merupakan temuan awal dan resiko stroke lebih berkaitan dengan gaya hidup seseorang dan kondisi genetik lainnya.

Tetapi, melalui temuan ini dapat membantu perawatan stroke dimasa depan karena informasi yang didapatkan lebih banyak terkait dengan patalogi stroke.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa faktor resiko stroke pada orang dengan usia muda dan orang dengan usia 70-an tahun sangatlah berbeda.

“Biasanya Anda menganggap tekanan darah tinggi, merokok atau diabetes sebagai faktor risiko utama Anda untuk stroke, tetapi pada orang yang lebih muda itu ada hal lain seperti kelainan jantung bawaan,” ujarnya. Meskipun berbeda, dirinya menekankan untuk terus berusaha menjaga diri dalam rangka pencegahan stroke melalui melakukan aktivitas fisik, makan makanan sehat, serta mengendalikan tekanan darah.

Komentar