PDIP, PKB, dan Golkar Jadi Partai yang Peroleh Elektabilitas Tertinggi dalam Survei SMRC

Graha Nusantara, Jakarta – ‘Tren Elektabilitas Partai Jelang Pemilu 2024’ adalah tema survei terbaru dari lembaga survei SMRC. Elektabilitas PDIP adalah yang paling tinggi diantara partai-partai lainnya menurut hasil survei terbaru SMRC.

Rentang waktu diselenggarakannya survei adalah dari tanggal 5-13 Agustus 2022. Responden pada survei ini berjumlah 1220 responden yang dipilih secara acak menggunakan teknik multistage sampling dengan margin of error ±3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden diwawancai oleh pewawancara terlatih secara tatap muka.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah ‘jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?’. Hasilnya sebanyak 24,8% memilih PDIP sebagai partai yang akan dipilihnya.

Posisi kedua diduduki oleh Gerinda dengan suara sebanyak 12,6%, diikuti oleh PKB 9,5%, Golkar 9,1% dan Demokrat 6,6%.

“Itu menunjukkan bahwa jika pemilihan umum (pemilu) diadakan sekarang, PDIP akan mendapatkan suara terbanyak, 24,8 persen. Urutan kedua diperebutkan oleh Gerindra, PKB, dan Golkar. Gerindra mendapatkan dukungan 11 persen, PKB 9,5 persen, dan Golkar 9,1 persen,” ujar Direktur SMRC Deni Irvani dalam keterangan pers tertulis, Minggu (4/9/2022).

Selain itu, Partai Demokrat mendapat dukungan 6,6% suara, PKS 4,1%, NasDem 3,5%, Perindo 3%, PPP 2,7%, dan PAN 1,9%. Sementara itu, partai-partai lain memperoleh suara di bawah 1%. Sebanyak 21,7% masih belum menentukan pilihan.

SMRC juga melakukan survei terkait tren elektabilitas partai menjelang 2019 dan 2024. Untuk PDIP, ekeltabilitasnya lebih kuat 1,1% menjelang 2024 jika dibandingkan dengan menjelang 2019.

“Rata-rata elektabilitas PDIP menjelang 2024 hanya lebih kuat 1,1% dibanding menjelang 2019 lalu, tapi terlihat fluktuatif dari waktu ke waktu. Kadang lebih kuat, kadang lebih lemah,” terang Deni.

Oleh sebab itu, Deni menuturkan perlu adanya usaha yang lebih keras lagi dari PDIP untuk mempertahankan suara ini. Jika melihat kebelakang, menjelang Pemilu 2019 dukungan untuk partai yang ketua umum Megawati ini melemah mendekati pemilu.

Disisi lain, rata-rata elektabilitas Gerindra menjelang 2024 adalah adalah 10,6% lebih tinggi 1,3% disbanding elektabilitas menjelang 2019 yaitu sebesar 9,3%. Perlu diingat bahwa angka ini fluktuatif dari waktu ke waktu.

“1,5 tahun menjelang 2024, rata-rata elektabilitas Gerindra (Maret 2020 hingga Agustus 2022) adalah 10,6%, sedikit lebih tinggi (+1,3%) dibanding rata-rata elektabilitas yang diraihnya menjelang 2019 (Mei 2015 hingga September 2017) sebesar 9,3%, tapi fluktuatif dari waktu ke waktu,” ucap Deni.

Hasil survei juga menunjukan adanya pelemahan elektabilitas partai Golkar, PPP, dan PAN menjelang pemilu yang akan diselenggarakan 1,5 tahun mendatang ini.

Menjelang Pemilu 2024, elektabilitas Golkar adalah 10,5% lebih kecil dibanding tahun 2019 yaitu sebesar 13,5%. Sama halnya dengan PPP yang memperoleh 2,7% lebih kecil dibanding menjelang pemilu 2019 yaitu sebesar 4,3%. PAN memperoleh elektabilitas sebesar 1,8% lebih kecil dibanding menjelang pemilu 2019 yaitu sebesar 2,8%.

“Jika tren ini terus berlanjut, PPP dan PAN terancam tidak lolos parliamentary threshold (mendapat suara di bawah 4 persen),” tutur Deni.

Komentar