Madu Sebagai Penyubur Kandungan: Meningkatkan Vitalitas, Sperma, dan Mengatasi Infertilitas

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Madu adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan sebagai pemanis, baik untuk teh, serealia, panekuk, dan juga wafel.

Madu juga merupakan produk alami dari lebah yang berbentuk seperti larutan gula dan mengandung sekitar 17,1% air. Kandungan madu sangat beragam, itulah kenapa khasiat madu juga banyak bagi kesehatan.

Sejatinya, madu telah dikenal sebagai bahan makanan atau obat herbal alami. Di samping itu, madu mengandung berbagai nutrisi dan antioksidan yang diduga baik untuk meningkatkan kesuburan. Makanan ini juga disebut makanan penyubur kandungan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Madu berperan penting sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan agen antibakteri. Menurut studi di US National Library of Medicine National Institutes of Health, “Role of honey in modern medicine” peran madu telah diakui dalam literatur ilmiah dan terdapat bukti yang meyakinkan dalam hal antioksidan, antibakteri, pencegahan batuk, penyembuhan luka, dan kesuburan.

Makanan penyubur kandungan ini mengandung fruktosa, glukosa, protein, vitamin C dan B, dan mineral penting seperti magnesium, kalium, fosfor, zat besi, hingga kalsium. Nah, kandungan-kandungan ini yang membuat madu disebut sebagai makanan penyubur kandungan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Masih menurut studi di atas, banyak budaya yang secara tradisional mengonsumsi madu untuk meningkatkan vitalitas pria. Makanan penyubur kandungan ini kaya kandungan vitamin, zat besi, kalsium, asam amino mineral lain, dan sifat peningkat kekebalan, yang dianggap dapat meningkatkan kualitas sel-sel telur, dan kesuburan secara umum.

Madu juga telah disarankan untuk dikonsumsi oleh pria dengan masalah impotensi, dan wanita dengan masalah yang berkaitan dengan infertilitas, seperti ovulasi yang tidak menentu.

Menurut studi di atas, minuman madu yang ditambah dengan susu hangat, dipercaya mampu meningkatkan jumlah sperma yang cukup banyak pada pria yang tidak subur atau kurang subur.

Di samping itu, kandungan vitamin B yang berlimpah pada madu dapat meningkatkan produksi hormon testosteron dalam tubuh. Beberapa literatur telah mengakui adanya korelasi positif antara asupan madu dan konsentrasi testosteron. Hormon ini berperan dalam mempertahankan gairah seksual, membantu memproduksi sperma, hingga menjaga kesuburan.

Masih terdapat berbagai hubungan antara madu dan kesuburan. Pada pria dengan disfungsi ereksi atau impotensi, kandungan nitric oxide (zat kimia yang terlibat dalam vasodilatasi, atau pelebaran pembuluh darah) yang tinggi di dalam madu, diduga dapat membuat dan meningkatkan ereksi.

Menurut studi sekitar 100 gram madu cukup untuk meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah hingga 50 persen. Dalam ajaran pengobatan komplementer dan alternatif, banyak ahli mempercayai bahwa madu dapat meningkatkan kualitas sperma pada pria, dan memperkuat ovarium dan rahim pada wanita.

Hal yang perlu ditegaskan, berbagai manfaat madu sebagai penyubur kandungan di atas baru sebatas pada studi berskala kecil saja. Ringkasnya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa madu efektif untuk menyuburkan kandungan, atau efektif digunakan sebagai obat untuk mengatasi kesuburan.

Maka dari itu, bagi kamu yang mengalami masalah kesuburan, sebaiknya perlu menerapkan pola hidup sehat. Contohnya seperti makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan menjauhi faktor risiko yang menurunkan tingkat kesuburan (seperti alkohol dan rokok).