PMII Sumut Menilai Pasar Tradisional di Medan, Masih Belum Layak Difungsi dan Tata Kelola Yang Berantakan

Grahanusantara.co.id., Medan – Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara seharusnya menjadi kota percontohan bagi kabupaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara baik dalam pengelolaan infrastruktur dan pusat perekonomian masyarakat (27/11/2020)

“elemen mahasiswa sebagai wadah penyambung lidah masyarakat menanggapi terkait kumuhnya pusat perekonomian masyarakat yaitu pasar Kemiri dan Tanjung Bunga Simpang Limun yang menjadi tempat bagi masyarakat untuk melakukan jual beli dagangannya”, tegas Azlan selaku ketua PKC PMII SUMUT

Pasar tradisional seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern yang ada di wilayah sekitarnya sehingga bermanfaat bagi keseluruhan masyarakat, jangan hanya dibiarkan kumuh begitu tanpa ada perhatian sedikitpun dari pihak pemko kota medan dalam hal ini satpol PP, direktur PD pasar, pemerintah kecamatan Medan Kota sampai dengan Kelurahan Sudirejo I terang anak muda NU ini

Azlan juga meminta kepada Camat medan kota dan lurah sudirejo agar menyurati Pihak satpol PP dan Direktur PD Pasar utk menindak oknum yang berjualan di atas parit dan badan jalan yang menyebabkan wilayah Kelurahan Sudirejo tersebut kumuh, “Satpol PP sebagai penegak perda seharusnya mengambil tindakan tegas bersama dengan Direktur PD pasar untuk mengatasi permasalahan tersebut karena kegiatan jual beli diatas paret dan badan jalan tersebut sudah berlangsung lama, jangan terkesan dibiarkan begitu saja sehingga ada dugaan kami PD Pasar dan Satpol PP lemah terhadap hal ini,” imbuhnya

Kalau pasar nya kumuh begitu kita khawatirkan nanti barang yang diperjualbelikan tidak higenis lagi yang berakibat pada kesehatan masyarakat sekitarnya apalagi ini masih dalam situasi pandemi covid 19, kita ketahui bersama bahwa didalam pasar kemiri dan tanjung bunga tersebut ada juga Upt puskesmas simpang limun (rawat jalan) yang difungsikan salah satu bagi pasien rawat jalan , bagaimana pasien disana nanti apakah bisa kita jamin kesehatannya, yang ada nanti penyakitnya tambah parah dan bisa berujung pada hilangnya nyawa pasien puskesmas tersebut akibat kumuhnya pasar disekitaran puskesmas tersebut, fasilitas pendidikan juga ada dalam pasar kumuh itu yaitu SD PRABHUDY dimana banyak aktivitas belajar mengajar disana yang diikuti oleh adek adek kita yang pelajar sebagai generasi penerus bangsa ini sehingga kita berharap generasi ini terbebas dari penyakit yang disebabkan dari kondisi kumuh pasar kemiri dan tanjung bunga itu.

Azlan juga menjelaskan salah satu rumah ibadah disana seharusnya menjadi tempat bagi masyarakat untuk fokus beribadah tetapi malah menjadi petaka karena keadaan sekitar pasar Kemiri dan Tanjung Bunga yang kumuh.

“Dengan kondisi pasar yang kumuh dan berantakan juga kita khawatirkan menyebabkan rumah ibadah terkesan tidak terurus karena masyarakat yang akan memasuki wilayah tersebut harus melewati pasar itu,” tutup Azlan yang juga salah satu pimpinan organisasi cipayung plus Sumatera Utara kepada media ini