Perdagangan Dunia Melambat, Jokowi: Harus Bergerak Lebih Cepat

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Di masa krisis ekonomi global akibat dampak dari pandemi Covid-19, membuat arus perdagangan internasional melambat.

Presiden Joko Widodo mengatakan, World Trade Organization (WTO) sudah memprediksi volume perdagangan dunia 2020 akan turun 9,2%.

“Di masa pandemi seperti sekarang ini semua negara di dunia menghadapi tantangan yang sama supply-demand yang terganggu. Pengetatan arus barang untuk mencegah penyebaran COVID menekan dengan kuat kinerja perdagangan antar negara,” ucapnya saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-35 secara virtual, Selasa (10/11/2020).

Meski begitu, Jokowi menekankan, Indonesia tak boleh pesimistis. Menurutnya di tengah tantangan yang berat pasti ada peluang yang muncul jika jeli melihatnya.

“Di saat perdagangan global mengalami perlambatan, kita justru harus bergerak lebih cepat, lebih gesit dan lebih responsif,” tegasnya.

Mumpung perdagangan dunia masih dalam kondisi lesu, Jokowi minta agar industri Tanah Air bisa melakukan perubahan besar-besaran dengan meningkatkan kualitas produk.

“Desain, packaging, branding, pelayanan dan harga yang kompetitif. Semuanya harus betul-betul kompetitif, harus sesuai dan mampu memenuhi standar pasar ekspor di tingkat global,” ucapnya.

Jokowi juga meminta agar terus mencari pasar-pasar baru dalam perdagangan internasional. Untuk itu dia meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga perwakilan Indonesia di luar negeri lebih solid untuk mencari peluang baru.

“Pusat promosi perdagangan Indonesia harus berubah, lebih aktif bergerak, jangan business as usual. Jadilah agen bisnis, tingkatkan transaksi ekspor, tidak hanya memasarkan tapi juga melakukan negosiasi menjual dan memutuskan harga. Bisa memutuskan harga,” tegasnya.