Prabowo Temui Wapres, Ada Apa?

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan) temui Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo ingin melaporkan langsung terkait ketahanan pangan Indonesia serta rencana perbaikan alutsista.

Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, menyebut Prabowo datang ke rumah dinas Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/9/2020) sore ini. Menurutnya, Prabowo datang sendiri sekaligus untuk bersilaturahmi.

“Prabowo datang ke Dipo (rumah dinas Wapres). Dia (Prabowo) datang sendiri, ya silaturahim. Karena memang sejak pelantikan kan belum pernah bertemu secara resmi,” kata Masduki kepada wartawan dalam keterangannya.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan itu, terjadi percakapan panjang-lebar antara Ma’ruf Amin dan Prabowo terkait ketahanan pangan. Bahkan, kata dia, Prabowo mengundang secara khusus Ma’ruf untuk datang ke Kantor Kemenhan agar dapat dijelaskan lebih rinci perihal ketahanan pangan tersebut.

“Ngobrol-ngobrol panjang-lebar, bahkan Pak Prabowo mengundang khusus Wapres untuk datang ke kantornya. Karena dia ingin menjelaskan tentang secara lebih rinci apa yang dijelaskan tadi tentang food estate, ketahanan pangan. Ini kan penting saat ini. Karena pandemi global, selesainya kapan, sebab. Orang juga, keadaan setiap negara juga menjaga-jaga diri agar bagaimana ketahanan masing-masing negara itu bisa mempunyai pengetahuan untuk mengatasinya,” ucap Masduki.

Menurut Masduki, Prabowo melaporkan kepada Ma’ruf ada 1,4 juta hektare lahan di berbagai daerah yang akan dijadikan lumbung pangan. Menurutnya, lahan itu tidak hanya akan dijadikan sebagai lumbung beras.

“Prabowo menyebutkan angka 1,4 juta hektare yang dilaporkan kepada Wapres di berbagai daerah untuk dijadikan lumbung pangan sebagian beras, nonberas. Mulai singkong, sagu, sorgum, terus jagung, dan lain-lain. Kata Prabowo, laporannya ke Wapres sedang survei, awal 2021 sudah mulai penanaman,” katanya.

“Pak Wapres responsnya bagus, Prabowo cerita karena investasi ini akan berangkat dari dana negara. Setelah dipancing dana negara, berikutnya ada dana-dana dari investasi, karena yang tertarik dengan konsep ini ada berbagai negara juga. Setidaknya Prabowo sebut empat negara: Korsel, Abu Dhabi, Qatar, China. Mereka tertarik untuk berinvestasi di sektor pangan ini, karena memang ini semuanya akan berebut pangan ke depan. Maka ke depan itu dimungkinkan Indonesia bisa kolaborasi,” sambungnya.

Masduki menuturkan Ma’ruf berpesan agar setiap pembangunan lumbung pangan melibatkan masyarakat di daerah setempat. Menurutnya, daerah-daerah yang akan menjadi lumbung pangan kali ini ada di Kalimantan Tengah, Merauke, Bangka Belitung, dan Jambi.

“Kemudian yang kedua, soal redistribusi lahan. Itu kata Prabowo, sebenarnya sangat penting dilakukan dan Wapres sangat setuju kalau itu dilakukan terhadap lahan-lahan tidur yang dimiliki oleh orang-orang kaya yang tidak dimanfaatkan. Kalau lahan tidur terlalu lama tidak dipakai, itu sebaiknya dilakukan redistribusi dan itu juga sudah mulai dilakukan oleh Presiden kan dan terus digalakkan,” katanya.

Lebih jauh Masduki menyebut, dalam pertemuan, Ma’ruf dan Prabowo juga membahas terkait rencana perbaikan alutsista. Menurutnya, mulai pesawat tempur, tank, hingga kapal tempur akan diperbaiki.

“Kalau beli mahal dan tidak bisa langsung diadakan, maka akan lebih bagus kalau ada perbaikan-perbaikan. Hercules, Sukhoi, itu harus diperbaiki. Tank, kapal-kapal harus diperbaiki, supaya Indonesia menjadi negara kuat. Yang lebih mendesak, kata Prabowo, dia harus membeli peluru, Indonesia kekurangan peluru, banyak orang Indonesia pintar nembak tapi nggak punya (peluru),” pungkasnya.