Ka’bah dengan Segala Keindahannya

Grahanusantara.co.id – Mekkah merupakan kota suci bagi umat Muslim, yang terletak di kerajaan Saudi Arabia. Mekkah sendiri dianggap suci karena banyaknya kisah dan peninggalan Nabi Muhammad SAW.

Di Kota Mekkah terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam di dunia, yang tentunya sangat di sucikan dan bahkan mungkin ketika ada yang menggangu keagungan Ka’bah, seluruh umat Muslim di dunia akan turun untuk mengamankannya.
 
Lantas apa sebenarnya isi di dalam Ka’bah yang sangat disucikan bagi umat Islam itu?

Tak Sembaran Orang Bisa Masuk Ka’bah

Penentu utama siapa yang berhak masuk ke dalam Ka’bah hanyalah Raja Arab Saudi. Raja Saudi adalah penjaga Mekkah dan Madinah sehingga hanya dialah yang bisa membolehkan orang masuk ke dalam Kabah.

Pemegang Kunci Ka’bah

Ka’bah adalah bangunan yang hanya memiliki satu pintu tanpa jendela dan selalu terkunci. Lantas siapa yang memegang kunci Ka’bah?

Dilansir al-arabiya, selama lebih dari 16 abad bahkan sebelum Islam datang, anak cucu Qusai bin Kilab bin Murah merupakan orang yang ditugaskan untuk merawat Ka’bah, termasuk yang menyimpan kuncinya.

Di dalam Ka’bah

Sebagaimana yang diperlihatkan dokumenter Kerajaan Arab Saudi, isi dalam Ka’bah adalah ruangan kosong. Di dalamnya terdapat tiga pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga pilar ini berjejer lurus dari utara ke selatan.

Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian bawah ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair tiga abad yang lalu. Meski demikian, ketiganya masih tetap kokoh hingga saat ini.

Atap Ka’bah

Atap dalam Ka’bah penuh dengan ukiran-ukiran mengagumkan, selain diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas murni dan dari per­hiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka’bah dibuat dari batu pualam putih

Dinding Ka’bah

Dinding Ka’bah bagian dalam dibalut dengan batu pualam war­na-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang batu di dalam Ka’bah atau Masjidil Haram. Tembok Syadzarwan atau dinding Ka’bah mengalami pemugaran pada tahun 542 H, 636 H 660 H, dan 1010 H.