Bareskrim Polri Bentuk Direktorat PPA-TPPO, Kompolnas: Kami Tunggu-tunggu

Graha Nusantara, Jakarta – Kompolnas memberikan apresiasi terkait pembentukan Direktorat Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) serta tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bareskrim Polri. Kompolnas menyampaikan dengan adanya direktorat ini kasus kekerasan anak dan perempuan serta perdagangan orang akan berkurang.

“Ini yang kami tunggu-tunggu, yaitu adanya Direktorat yang khusus mengurus kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mengingat tahun-tahun terakhir ini juga banyak sekali kasus-kasus perdagangan orang dengan korban terbanyak perempuan dan anak-anak,” ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Kamis (29/2/2023).

Kompolnas menyampaikan bila kasus kekerasan perempuan dan anak perlu ditangani secara serius dan maksimal. Dirinya memberikan saran agar lebih mengedepankan peran polwan pada direktorat ini.

“Kompolnas sejak dulu mengingatkan bahwa kasus-kasus kejahatan dengan korban perempuan dan anak sangat banyak dan perlu ditangani dengan lebih maksimal oleh Polri dengan lebih mengedepankan peran polwan, dan menaikkan unit PPA menjadi direktorat,” ujarnya.

Kemudian, dia berharap bahwa direktorat ini dapat dinahkodai oleh polwan. Poengky percaya direktorat ini akan bekerja maksimal.

“Dengan telah ditandatanganinya Perpres ini, kami berharap Direktorat PPA dan Perdagangan Orang segera running well dengan dipimpin oleh seorang Perwira Tinggi Polwan, serta mampu menangani kasus-kasus secara profesional, transparan dan akuntabel seperti harapan masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perkembangan pembentukan direktorat baru, yaitu Direktorat Pelayanan Perempuan dan Anak serta tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim Polri. Pembentukan direktorat baru tersebut tengah dalam tahap harmonisasi.

“Saat ini kita sedang melakukan harmonisasi,” ujar Kapolri, Kamis (29/2).

Lebih lanjut, Jenderal Sigit menyampaikan pembentukan Direktorat Kriminal Siber di 8 Polda di Indonesia pun demikian.

“Kemudian karena ancaman terkait dengan masalah siber juga ini ke depan juga menjadi tantangan kita bersama ini juga sudah selesai,” ujarnya.