Projo Buka Suara Soal Kabar Hubungan Jokowi-PDIP Telah Berakhir

Graha Nusantara, Jakarta – Kabar berhembus mengatakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan telah berakhir. Relawan Pro-Jokowi (Projo) bahkan menyampaikan relasi Jokowi dengan PDIP telah berbeda sejak lama.

“Jauh sebelum ini dibicarakan saya udah bicara urusan ini. Saya bilang relasi PDIP dengan Jokowi berubah sudah,” ujar Ketua Bapilpres Projo Panel Barus, Minggu (7/1/2024).

Panel menyampaikan sejak beberapa bulan lalu Jokowi telah berpihak pada Prabowo Subianto menjadi capres. Hal tersebut nampak jauh hari sebelum Gibran Rakabuming Raka ditunjuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.

“Kalau dari 4 bulan yang lalu saya pribadi dari Musra itu saya sudah ngomong kecenderungan Pak Jokowi itu ke Pak Prabowo. Itu sebelum urusan mengusung Gibran,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersebut.

Panel menyampaikan perubahan relasi tersebut menimbulkan kekhawatiran khusus pada PDIP. Hal tersebut lantaran dapat memberikan dampak pada elektoral PDIP di Pemilu 2024.

“Relasi yang berubah itu tentu dikhawatirkan PDIP akan mempengaruhi perolehan elektoral di Pemilu 2024. Karena terbukti di pemilu sebelumnya ketika Pak Jokowi sejalan dengan PDIP, elektoral PDIP mengalami kenaikan yang eksponensial. Jadi dengan perubahan relasi ini yang dikhawatirkan oleh PDIP adalah impact pada perolehan di 2024,” ucapnya.

Diketahui, PDIP akan menggelar HUT ke-51 pekan depan sedangkan Jokowi memiliki agenda ke luar negeri. Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyampaikan hubungan antara Jokowi dan PDIP telah berakhir.

“Pandangan Jokowi menghindari HUT PDIP mulai bermunculan. Namanya juga publik pasti punya tafsir yang liar. Terlepas dari itu, ini makin jadi penebal bahwa Jokowi tak lagi sehati, tak ladi sepemikiran, tak lagi bersama PDIP,” ucap Adi, Sabtu (6/1).

Dirinya menilai publik telah mengetahui jika  begitu Gibran maju menjadi cawapres Prabowo, maka hubungan Jokowi dengan PDIP berakhir.

“Ketika Jokowi tak hadir HUT PDIP itu sama halnya Jokowi dan PDIP sudah talak 3 meski kata talak itu tak diucapkan. Kalau dilihat rata-rata bagi PDIP acara HUT itu sangat kramat dan sakral. Semua kader wajib hukumnya hadir,” terang Adi.

Adi menyampaikan indikasi talak 3 telah lengkap dari berbagai sisi. Dirinya kemudian menyinggung Jokowi sempat hangat makan malam bersama Prabowo

“Pertama, Jokowi tak sejalan dengan keputusan PDIP dukung Ganjar maju pilpres 2024. Kedua, Jokowi tak diundang dan tak hadir saat Ganjar dan Mahfud deklarasi sebagai pasangan capres dan cawapres. Ketiga kemungkinan tak hadir HUT PDIP karena lebih mementingkan kunker (kunjungan kerja) ke luar negeri,” sambung Adi.

“Sudah tak ada bantahan lagi, Jokowi sangat terlihat mendukung Prabowo ketimbang Ganjar. Apalagi beberapa waktu lalu, Jokowi terlihat hangat makan malam bersama Prabowo,” jelasnya.