BNPT: Sepanjang 2023 Tidak Ada Aksi Terorisme di Indonesia

Graha Nusantara, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menyampaikan pada tahun 2023 tidak terdapat aksi terorisme di Indonesia. Rycko menuturkan hal itu sebab penegakan hukum yang tegas dan masif.

“Meski masih terdapat serangan teroris sejumlah negara, sepanjang 2023 tidak ada aksi terorisme di Indonesia. Sebuah indikasi yang menunjukkan membaiknya situasi keamanan di Indonesia,” kata ujar dalam pernyataan pers akhir tahun di Sentul, Bogor, Jumat (29/12/2023).

“Ini semua berkat penegakan hukum yang tegas dan masif yang dilakukan oleh Densus 88 Polri didukung dengan TNI,” tambahnya.

Meskipun begitu, pemerintah tetap waspada sebab paparan radikal kepada kelompok rentan masih berlangsung. Dirinya menyampaikan generasi muda menjadi salah satu target dari kelompok itu.

“Meski begitu, kita tidak boleh berpuas diri. Paparan radikal kepada kelompok rentan, yaitu perempuan, anak-anak, remaja, masih terus terjadi,” ujar Rycko.

“Bahkan kelompok ini menjadi target tertinggi. Kelompok ini adalah generasi muda penerus bangsa, jika kita abai membangun daya tahan terhadap paparan radikal terhadap generasi muda, sama saja mewariskan kehancuran bangsa di masa depan,” sambungnya.

Rycko menyampaikan kelompok-kelompok radikal terus memperkuat dan berupaya memperluas jaringan. Oleh karena itu, mereka secara diam-diam diduga melakukan kegiatan yang memanfaatkan kampus dan organisasi kepemudaan.

“Dari dalam negeri Jamaah Islamiyah terus melakukan rekrutmen kajian dan pelatihan untuk penguatan organisasi. Upaya ini diduga dilakukan melalui kegiatan yang memanfaatkan kampus dan kepemudaan dengan mengatasnamakan agama,” ujar Rycko.

“Sedangkan Jamaah Ansor Daulah sudah tidak memiliki struktur aktif sehingga muncul kelompok kecil pro-ISIS yang bergerak di daerah-daerah dan aktif di ruang melalui media sosial,” sambungnya.