Presiden Ikut Cawe-Cawe Pilpres 2024, Said Didu: Empat Poin Presiden Harus Mengerti Dan Pahami

Graha Nusantara, Jakarta – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu memberikan komentarnya terkait bantahan Jokowi yang ikut cawe-cawe di Pilpres 2024. Melalui akun Twitter pribadinya, dirinya menyebut empat poin yang presiden harus mengerti dan pahami.

“Bapak Presiden Yang Terhormat, tolong dimengerti dan dipahami. Pertama, Istana negara itu milik rakyat bukan milik Bapak. Kedua, bahwa Bapak itu menikmati gaji dan fasilitas dari uang rakyat bukan dari partai,” tulis Said Didu pada akun Twitter pribadi miliknya, Senin (8/5/23).

“Ketiga, bahwa Bapak itu presiden seluruh rakyat. Keempat, Bapak sebaiknya paham etika, moral, dan hukum,” pungkas Said Didu.

Komentar Didu tersebut pun banjir kritikan dari para warganet. Terdapat warganet yang berkomentar jika komentar Didu tidak berlaku karena langkah yang Jokowi ambil memperoleh dukungan dari mayoritas masyarakat.

“@msaid_didu INGAT pak @jokowi itu Presiden yg dipilih oleh mayoritas rakyat Dan bukan dipilih oleh dirimu sendiri atau oleh kelompokmu. Jd komentar anda itu tak berlaku krn mayoritas rakyat tetap mendokung langkahnya. Paham?” balas akun @Wad***.

“Lha rakyat mayoritas yg milih Jokowi saja gak protes kok, yg protes kan cuman situ dan temen2 situ aja kan?? . Sudahlah du, bangu junjunganmu Wan Yaman agitasi biar naik elektabilitasnya.” Balas akun @RM****.

Diketahui, pada mulanya Jusuf Kalla berharap Jokowi tak mencampuri urusan Pilpres 2024 terlalu jauh. Dirinya turut membandingkan Jokowi dengan Megawati dan SBY yang menjauhkan diri dari politik ketika akhir masa jabatannya.

Jokowi pun turut memberikan tanggapannya, dirinya menyampaikan hal yang dilakukannya tidaklah menyalahi suatu aturan.

“Saya mengundang mereka ya boleh-boleh saja, apa konstitusi yang dilanggar dari situ, nggak ada. Tolonglah, mengerti bahwa kami ini politisi tapi juga pejabat publik,” ujar Presiden Jokowi.

Komentar