Redenominasi Rupiah, Gubernur BI: Jangan Saat Krisis

Graha Nusantara, Jakarta – Redenominasi rupiah ramai diperbicangkan akhir-akhir ini setelah uang Garuda tahun emisi 2022 yang baru saja diluncurkan tidak menampilkan tiga no dibelakang.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warijiyo akhirnya memberikan pernyataannya terkait isu ini. Dirinya mengatakan bahwa kajian dan pandangan mengenai hal ini sudah banyak.

“Dari sisi ekonominya, ada banyak manfaat dari redenominasi terutama masalah efisiensi,” ujar Perry

Perry menuturkan bahwa dengan dilakukannya redenominasi maka transaksi akan lebih cepat sehingga lebih efisien.

“Transaksi tanpa nol tiga, penyelesaian transaksi akan lebih cepat,” ucap Gubernur BI yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ini.

Selain itu, Perry menyarankan untuk hal ini dilakukan ketika kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan normal. Hal ini berkaca pada negara-negara yang sudah lebih dulu melakukan redenominasi, mereka melakukannya ketika kondisi ekonomi sedang normal.

“Jangan dilakukan pada saat krisis atau panas badan. Kalau lagi kuat dan tenang baru diajukan,” terang Perry Warijiyo.

Gubernur BI ini juga menyatakan dukungannya secara penuh kepada pemerintah terkait rencana ini.

Komentar