Tiongkok Primadona Ekspor Indonesia

Grahanusantara.co.id, Jakarta – BPS atau Badan Pusat Statistik mengatakan, beberapa negara tercatat sebagai negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dari Indonesia. Tiga negara yang masuk sebagai pangsa ekspor nonmigas terbesar yaitu Tiongkok dengan besaran mencapai US$ 3,47 miliar (22,14%), disusul Amerika Serikat sebesar US$ 1,70 (10,88%) miliar dan Jepang US$ 1,10 miliar (7,01%). Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai total 40,02 persen.

Sementara itu, tiga negara terendah sebagai pangsa ekspor nonmigas ditempati oleh Taiwan yang hanya menyentuh US$ 0,48 miliar (3,05%), diikuti Thailand sebesar US$ 0,42 miliar (2,69%) dan terakhir ditempati Belanda hanya US$ 0,35 miliar (2,23%). Sekedar diketahui, ekspor nonmigas di dalamnya meliputi bahan bakar mineral, hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil industri pengolahan dan lain sebagainya.

Untuk nilai ekspor bahan bakar mineral naik pada periode Mei 2021 yakni mencapai US$ 281,9 juta atau meningkat sebanyak 13,91 persen. Peningkatan ini disebut sebagai peningkatan ekspor nonmigas terbesar selama periode ini.

Selain bahan bakar mineral, sektor ekspor nonmigas lainnya pun mengalami peningkatan seperti ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari sampai Mei 2021 naik 30,53 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 13,39 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 31,82 persen.

Sementara itu, sebaran ekspor nonmigas ke negara ASEAN lebih banyak dibandingkan Uni Eropa. Masing-masing tercatat US$ 3,14 miliar (20,03%) untuk ASEAN dan US$ 1,41 miliar (8,98%) untuk Uni Eropa. Perihal provinsi mana saja yang menjadi sumber ekspor Indonesia, BPS mencatat pada Januari-Mei 2021 terbesar berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 13,27 miliar (15,80%), diikuti Jawa Timur US$ 9,16 miliar (10,91%) dan Riau US$ 7,83 (9,32%).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode yang sama mencapai US$ 83,99 miliar atau naik 30,58 persen (YoY). Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 79,44 miliar atau naik 30,31 persen. Penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 272 juta (34,33 persen), sedangkan nilai ekspor nonmigas Mei 2021 tercatat sebesar US$ 15,66 miliar, turun 10,67 persen dibanding April 2021 (MoM). Namun, naik 58,3 persen (YoY) dibandingkan ekspor nonmigas pada Mei 2020.