DPP Komunal akan Bentuk Tim Pengawas Perairan dan Kelautan untuk Perjuangkan Hak Nelayan Tradisional

Grahanusantara.co.id, Medan – Terkait permasalahan konflik nelayan tradisional dan kapal ikan pukat trawl di Selat Malaka perairan laut Tanjungbalai-Asahan, yang baru ini menjadi perhatian masyarakat di Sumatera Utara khususnya.

Berdasarkan info yang beredar dari media-media sosial bahwasanya banyak sekali keluhan masyarakat (nelayan tradisional) dengan kondisi bebasnya dan meraja lela pukat trawl.

Tokoh pemuda asal Kab. Asahan Kec. Tanjungbalai Zulkifli, S.Pd.I kembali angkat bicara, ia menyampaikan langsung ke awak media bahwa kelakuan para kapal ikan pukat trawl sepetinya tidak terbendung lagi.

“Para nelayan kapal ikan trawl ini semakin tidak terbendung kami lihat, kalau memang begini kondisinya kita akan turun meminta langsung ke Polairud untuk menegakkan hukumnya,” tegasnya

Ia juga menerangkan bahwa kapal pukat trawl ini berdampak negatif kepada para nelayan tradisional.

Zul yang juga Ketua Umum DPP Koalisi Muslim Millenial mengungkapkan akan membentuk Tim Pengawas Perairan dan Kelautan Koalisi Muslim Millenial di daerah tersebut.

“Dalam waktu dekat kita akan bentuk Tim Pengawas Perairan dan Kelautan Komunal, yang bertugas ketika ada konflik nelayan tradisional dan kapal pukat trawl akan sebagai garda terdepan bantu laporkan dan advokasi kelakuan kapal pukat trawl ini ke penegak hukum,” pungkasnya.