Kenali Lebih Dalam Penyakit ISPA

Grahanusantara.co.id, – Seseorang yang menderita penyakit pada saluran pernapasannya mampu menularkan penyakitnya saat sedang bersin, batuk, atau sekadar berbicara dengan orang lain.

Karenanya, setiap orang yang sedang mengidap penyakit saluran pernapasan tertentu, baik penyakit berat ataupun ringan, sangat disarankan untuk selalu menggunakan masker. Tujuannya tidak lain agar penyakit yang diidapnya tidak menyebar dan menular ke orang lain.

Salah satu jenis penyakit pada saluran pernapasan yang patut diwaspadai penyebarannya adalah ISPA. Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah jenis infeksi yang menyerang saluran pernapasan. Selayaknya berbagai macam penyakit saluran pernapasan lainnya, ISPA memiliki potensi penyebaran yang cukup tinggi dan bisa dialami oleh anak-anak hingga lansia.

Lalu, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan ISPA ini dan apa penyebab seseorang bisa terjangkit penyakit ini? Selanjutnya, bagaimana cara pengobatan dan pencegahan penyakit ini? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah penjelasannya.

ISPA adalah penyakit infeksi akut pada satu komponen organ pernapasan, lebih tepatnya pada bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, faring, laring, dan sinus. Meski begitu, infeksi ini juga bukan tidak mungkin bisa menyebar hingga ke bagian dalam paru-paru.

ISPA tergolong sebagai penyakit pernapasan yang memiliki potensi penyebaran cukup tinggi dan dapat diderita oleh orang dari segala usia, mulai dari anak kecil hingga lansia.

Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang menginfeksi saluran pernapasan. Sejumlah jenis virus atau bakteri yang seringkali menjadi pemicu penyakit ISPA adalah:

Virus
• Rhinovirus
• RSVs
• Adenovirus
• Influenza
• Parainfluenza
• Korona

Bakteri
• Streptococcus
• Staphylococcus aureus
• Haemophilus
• Corynebacterium diphtheriae
• Mycoplasma pneumoniae
• Chlamydia

Selain itu, ada beberapa faktor risiko lain yang membuat penyebaran penyakit ISPA ini lebih rentan terjadi, seperti pada anak-anak atau lansia, orang yang memiliki sistem imun yang lemah, penderita gangguan paru-paru atau jantung, dan juga perokok aktif.

Meski begitu, Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri alias tanpa memerlukan metode pengobatan khusus. Untuk mendorong proses penyembuhannya, penderita barangkali hanya perlu mengonsumsi antibiotik atau mengikuti anjuran pengobatan medis lainnya yang dianjurkan oleh dokter.

Gejala ISPA tidak hanya menyoal pada satu maupun dua gejala saja. Melainkan, hampir semua kasus penyakit ini menimbulkan beberapa gejala sekaligus pada saluran pernapasan penderitanya. Berikut adalah beberapa gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut:

• Pilek dan hidung tersumbat.
• Batu kering yang tidak disertai dahak.
• Demam.
• Rasa nyeri pada tenggorokan.
• Nyeri pada kepala.
• Kesulitan bernapas, atau bernapas dengan intensitas lebih cepat.
• Kulit berwarna kebiruan akibat kekurangan oksigen.
• Munculnya gejala sinusitis, sebagai contoh, hidung beringus dan nyeri pada wajah.

Biasanya, gejala yang disebabkan oleh penyakit ISPA ini baru akan muncul saat memasuki 1 sampai 2 minggu masa infeksi. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, gejala yang dialami akan terus mereda karena tubuh mampu melakukan proses penyembuhan sendiri.

Jika dalam kurun waktu tertentu gejala ISPA tidak segera membaik, maka disarankan bagi penderita untuk segera menghubungi dokter agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Seperti penyakit lainnya, proses diagnosis pertama yang pasti akan dilakukan oleh dokter pada penderita adalah wawancara medis, serta melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, jika dirasa perlu, dokter akan melakukan proses diagnosis lanjutan berupa pemeriksaan penunjang.

Seperti pemeriksaan darah, pengambilan sampel dahak, ataupun pencitraan dengan menggunakan CT scan atau X-Ray guna mencari tahu kondisi lebih jauh pada organ paru-paru penderita.

Sebagai penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus dan/atau bakteri, Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada dasarnya adalah penyakit yang mampu dengan sendirinya disembuhkan oleh tubuh. Tak banyak penderita yang memerlukan penanganan medis khusus agar bisa sembuh dari penyakit tersebut.

Hanya saja, tergantung dari kondisi kesehatan pasien, dokter mungkin akan memberikan obat khusus untuk meringankan gejala yang muncul. Selain itu, guna membantu tubuh dalam menumpas infeksi, tak jarang pula dokter akan memberikan antibiotik kepada Anda.

Utamanya, penderita penyakit ini hanya perlu melakukan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang sehat dan dapat meredakan gejala ISPA, serta berkumur dengan air garam hangat.

Bila perlu, penderita juga dapat menghirup uap air panas yang sudah dicampur minyak kayu putih dan tidur terlentang dengan posisi kepala lebih tinggi guna agar saluran pernapasan menjadi lebih lancar.

Upaya pencegahan ISPA pada umumnya hanya seputar pada mencanangkan perilaku dan gaya hidup sehat, serta menghindari bertemu dengan penderita. Berikut adalah beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan agar memperkecil risiko penularan ISPA.

• Cuci tangan dengan teratur, khususnya setelah beraktivitasi di luar rumah.
• Hindari menyentuh bagian wajah, apalagi mulut, hidung, mata.
• Tidak merokok.
• Banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan juga vitamin.
• Memakai masker.
• Rutin berolahraga agar sistem imun tubuh terlatih.

Upaya pencegahan penyakit ISPA juga dapat dilakukan melalui vaksinasi, seperti vaksin pneumonia, influenza, dan MMR. Namun, sebelum melakukan vaksinasi ini, selalu diskusikan terlebih dahulu dengan dokter guna mengetahui keperluan, risiko, dan juga manfaatnya.

Walaupun dapat sembuh dengan sendirinya, salah satu penyakit pernapasan ini juga dapat berisiko menimbulkan berbagai komplikasi serius serta berakibat fatal jika ditangani dengan kurang tepat. Beberapa komplikasi ISPA yang mungkin mengancam nyawa penderitanya adalah:

1. Gagal napas karena fungsi paru-paru terhenti.
2. Kadar karbondioksida yang meningkat dalam darah
3. Potensi gagal jantung.

Agar risiko komplikasi ini tidak sampai terjadi, usahakan untuk menghubungi dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat, atau ketika ISPA tidak kunjung sembuh setelah berlangsung selama lebih dari 3 minggu.

Melalui sistem imun, tubuh sebenarnya memiliki kemampuan untuk melawan infeksi virus dan juga bakteri yang menyerang. Namun, karena gaya hidup yang salah dan tidak menjaga asupan, tak sedikit orang yang sistem imunnya menjadi lebih lemah sehingga rentan terserang penyakit.