Akibat Tidak Sabar, Korban Gempa Sulbar Berebut Bantuan Logistik yang Tersimpan

Grahanusantara.co.id, Mamuju – Sejumlah pengungsi korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) nekat berebut bantuan logistik yang tersimpan di Rumah Jabatan (Rujab) Wakil Bupati Mamuju. Aksi rebutan logistik tersebut tak lagi terbendung oleh petugas, pasalnya mereka sudah tidak sabar ingin mendapatkan logistik bantuan itu.

Menurut Kepala BPBD Mamuju Ali Rahman, awalnya pembagian bantuan logistik bagi para pengungsi berjalan dengan tertib. Namun sejumlah pengungsi mengaku tidak sabar dan menilai pembagian logistik lambat.

“Sejak pagi kita sudah mulai distribusikan, seperti biasa tentu kita minta data supaya bisa menginventarisir mana-mana masyarakat yang sudah menerima, mana yang belum. Tapi pada saat kita rehat untuk makan siang dan juga sholat, termasuk teman-teman TNI juga sholat, itu sudah mulai mereka (warga) memaksa masuk,” kata Ali saat ditemui wartawan di Rujab Wakil Bupati Mamuju, Selasa siang (19/1/2021).

Karena aksi pengungsi yang kian tak terkontrol, para petugas yang berjaga pun hanya bisa pasrah melihat pengungsi berebut bantuan logistik.

“Mereka sudah telanjur memaksa, ya sudahlah, yang penting mereka jangan ada gontok-gontokan. Apa boleh buat, kita sudah pasrah istilahnya,” ujarnya.

Adapun barang-barang yang diperebutkan para pengungsi tersebut seperti terpal yang berasal dari bantuan BNPB dan Kementerian Sosial. Ali menduga rasa takut dan tidak sabar ingin segera mendapat bantuan menjadi penyebab pengungsi saling berebut itu.