Presiden Amerika Targetkan 100jt Vaksin dalam 100 Hari

Grahanusantara.co.id, Washington DC – Job Biden selakuPresiden terpilih Amerika Serikat (AS), menargetkan 100 juta dosis vaksin virus Corona (COVID-19) akan disuntikkan dalam 100 hari pertama menjabat. Pakar medis terkemuka AS, Anthony Fauci, menyebut target Biden itu ‘sepenuhnya’ bisa dicapai.

“Kemungkinan terwujudnya tujuannya (Biden-red) itu sepenuhnya jelas, tidak ada keraguan soal itu,” ucap Fauci yang akan menjabat kepala penasihat kepresidenan soal COVID-19, kepada program NBC ‘Meet the Press’, seperti dilansir AFP, Senin (18/1/2021).

“Itu bisa dilakukan,” tegas Fauci yang telah menjabat Kepala Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID) sejak tahun 1984.

Otoritas kesehatan AS sukses dalam melakukan uji coba dan mengonfirmasi keamanan dan kemanjuran dua vaksin Corona dalam waktu singkat. Namun upaya ambisius untuk segera memvaksinasi jutaan warga AS berujung gagal dan menuai kritikan luas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sejauh ini sudah 31,1 juta dosis vaksin Corona yang didistribusikan, namun kurang dari 40 persen atau sekitar 12,2 juta dosis yang telah disuntikkan. Awal Desember tahun lalu, pemerintahan Presiden Donald Trump menargetkan 20 juta orang akan menerima dosis pertama vaksin Corona pada akhir bulan tersebut.

Beberapa negara bagian, termasuk New York, telah memperingatkan bahwa pihaknya mungkin menghabiskan pasokan vaksin mereka paling cepat pekan depan karena tidak adanya pengiriman secara terkoordinasi dari pemerintah federal. Hal itu terjadi saat negara-negara bagian AS berupaya mempercepat laju vaksinasi.

Ron Klain, calon Kepala Staf Gedung Putih, menuturkan bahwa untuk mencapai target percepatan vaksinasi, pemerintahan Biden bisa mengaktifkan Undang-undang Produksi Pertahanan, yang memungkinkan pemerintah meminta perusahaan-perusahaan untuk memproduksi barang-barang yang dianggap perlu dalam keadaan darurat.