Mata Uang Global Menguat, Nilai Tukar Rupiah Diujung Tanduk

Grahanusantara.co.id, Medan – Mata uang global berbondong-bondong menekan dolar AS. Dilansir dari RTI, mata uang Paman Sam itu remuk melawan dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Semua mata uang Asia juga turut menekan dolar AS, termasuk di antaranya rupiah.

Kendati unggul, nilai tukar rupiah kini berada di ujung tanduk yang artinya sangat rawan untuk berbalik tertekan. Pasalnya, rupiah hanya terapresiasi 0,01% ke level Rp14.086 per dolar AS. Adapun sebelumnya, rupiah mencetak level terbaik di angka Rp14.070 per dolar AS. 

Jika dikalkulasikan, apresiasi rupiah atas dolar AS dalam tiga bulan ke belakang mencapai 5,11%. Namun, secara year to date (ytd), rupiah terkoreksi sedalam -1,46% terhadap dolar AS.

Kembali ke perdagangan spot hari ini, rupiah tengah memerah di hadapan dolar Australia (-0,37%), euro (-0,27%), dan poundsterling (-0,28%).

Sementara itu, rupiah menempati posisi terlemah kedua setelah baht (0,04%). Dengan kata lain, rupiah tumbang atas dolar Taiwan (-1,42%), won (-0,39%), yuan (-0,23%), yen (-0,16%), dan dolar Singapura (-0,14%).