PP HIMMAH: Geruduk Istana Jilid III Mendorong Presiden RI Reshufle Menteri BUMN Erik Thohir

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah unjuk rasa di depan Istana Negara yang ke tiga (III) memdorong presiden jomowi dodo agar supaya Menteri BUMN Eric Thohir di resufle karena mereka menganggap kinerja Erik Thohir di BUMN tidak ada dampak yang signifikan di tubuh BUMN

“Banyaknya kasus kasus korupsi yg di ungkap oleh KPK dari kementerian BUMN hari ini,
Persoalan korupsi dan kabarnya menteri Eric Thohir itu melakukan politik balas budi yang isunya di peruntukkan pada pencalonan pilpres eric thohir di tahun 2024 ” Jendral Lapangan Dedi Siregar 24/8/20

“Demikian pula Dengan Boy Thohir yang merupakan kaka Menteri BUMN muncul dalam kasus perkara perselisihan antara perusahaan BUMN dengan perusahaan swasta hal ini yang membuat kami semakin ragu mosi tidak percaya pada Eric Thoir “tambah Dedi Siregar

setidaknya ada dua tuntutan yang terpampang di sepanduk mereka

Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PP HIMMAH) mendorong Presiden Republik Indonesia Copot Erick Thohir Dari Menteri BUMN Karna Di Nilai Gagal Membenahi BUMN serta terindikasi ada dugaan melakukan politik balas budi

Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PP Himmah) mendesak Mabes Polri agar bertanggung jawab dan segera menindak lanjuti kasus sengketa bisnis yang di duga melibatkan Boy Thohir, antara PT Panca Amara Utama (PAU) dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari PT Pupuk Indonesia dalam program Banggai Ammonia Plant, pada proyek pembangunan pabrik amoniak banggai di kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
Yang patut diduga berpotensi merugikan negara hampir 2 Trilliun berdasarkan yang telah dirilis oleh GATR. ” Dedi Siregar 24/8/20

“Informasi, sengketa bisnis antara PT PAU dan PT Rekind milik BUMN tersebut, terjadi pada tahun 2018 saat pengerjaan proyek pembangunan pabrik dalam program Banggai Amonnia Plant sudah yang sudah selesai. Adapun kedudukan PT PAU adalah anak perusahaan dari PT Surya Esa Perkasa TBK.


Berdasarkan data laporan keuangan triwulan III tahun 2019 lalu, Direktur Utama PT Surya Esa Perkasa TBK adalah Garibaldi Thohir (Boy Thohir), kakak kandung Erik Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN. Adapun nilai kontrak proyek pembangunan pabrik dalam program Banggai Ammonia Plant di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan itu sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 6,8 triliun” Dedi Siregar. Senin, 24/8/20

Sementara itu, berdasarkan data laporan keuangan PT Rekayasa Industri, laporan keuangan PT Rekayasa Industri tersebut, di konsolidasikan dengan PT Pupuk Indonesia, salah satu Induk Perusahaan (Holding) Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Seperti diketahui, Program Bangga Ammonia Plant saat ‘Ground Breaking’ diresmikan pada tanggal 2 Agustus tahun 2015 lalu, dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Namun, pada saat proyek tersebut selesai dibangun PT PAU dan PT Rekind, anak perusahaan PT Surya Esa Perkasa yang saat itu Direkturnya adalah Garibaldi Thohir (Boy Thohir) kakak kandung Erik Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN itu, menolak memberikan sisa pembayaran hasil proyek pembangunan pabrik itu kepada PT Rekind.

Selain itu, PT PAU juga bahkan mencairkan dan mengambil ‘Retention Money’ dengan dalih adanya keterlambatan dalam penyelesaian proyek pembangunan pabrik, dalam program Banggai Ammonia Plant, di kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Selain itu, PT PAU juga meminta agar PT Rekind yang merupakan anak perusahaan BUMN itu, agar membayar uang penalti kepada PT PAU terkait proyek pembangunan pabrik tersebut.