Protes Soal Metode Belajar, DPRD DKI: Kalau Mas Menteri Berdalih Terus, Lebih Baik Mundur

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Zita Anjani selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta kritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim soal metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Zita tidak terima atas pernyataan Nadiem bahwa PJJ bukan keinginan pemerintah dan menganggap metode ini belum bisa diterapkan di Indonesia.

“Pandemi ini memang bukan keinginan pemerintah, tapi solusinya ada di tangan pemerintah, di tangan Mas Menteri lebih tepatnya. Dibandingkan terus berdalih, kalau Mas Menteri berdalih terus, lebih baik Mas Menteri mengundurkan diri. Saya rasa itu lebih gentleman dan terhormat,” kata Zita dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu (1/8/2020).

Zita ingin Nadiem datang langsung ke rumah-rumah penduduk melihat beratnya penerapan belajar online itu. Banyak anak yang tidak mampu membeli kuota internet. Alih-alih membeli kuota internet, uang untuk makan sehari-hari saja tidak cukup.

“Mas Menteri yang saya banggakan, PJJ memang baik, tapi tidak untuk saat ini. Dengan Indonesia seperti sekarang, kita bisa terapkan metode lain,” kata Zita.

Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan penduduk miskin bertambah menjadi 30,8 juta jiwa selama pandemi, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan ada 92,99 juta penduduk Indonesia yang gagap teknologi. Dengan kondisi ini, Indonesia belum siap untuk PJJ seperti yang dijalankan selama ini.

“Kalau Mas Menteri merasa kesulitan, tanya ke ahlinya. Sudah banyak pakar dan aktivis pendidikan yang memberi solusi pendidikan selama pandemi,” kata Zita.