3 Jeroan dengan Manfaatnya

Grahanusantara.co.id – Organ dalam hewan yang dapat dikonsumsi manusia atau biasa disebut dengan jeroan ternyata banyak mengandung manfaat.

Dilansir dari Medicalnewstoday, selain mengandung banyak vitamin yang terdapat pada setiap jeroan, seperti Vitamin A, B, D, E, Iron, dan Magnesium, daging organ dalam ini juga banyak membawa risiko tinggi bagi kesehatan. Berikut adalah manfaat dan risiko dari daging organ dalam (jeroan):

  1. Hati/Ati

Hati adalah daging organ padat yang paling bergizi, hati juga merupakan sumber vitamin A yang kuat. Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata dan mengurangi penyakit yang menyebabkan peradangan, termasuk segala sesuatu mulai dari penyakit Alzheimer hingga artritis. Hati juga mengandung asam folat, zat besi, kromium, tembaga, dan seng yang dikenal sangat baik untuk jantung dan meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

  1. Jantung

Jantung juga merupakan sumber vitamin B2, B6, dan B12, ketiganya dalam kelompok yang dikenal sebagai vitamin B-kompleks. Vitamin B juga dapat menjaga tekanan darah, mengurangi kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer, demensia, depresi, dan kecemasan.

Vitamin B juga dikaitkan dengan menjaga tekanan darah yang sehat, mengurangi kolesterol tinggi, dan membentuk pembuluh darah yang sehat. Mereka bermanfaat bagi otak dan telah ditemukan untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer, demensia, depresi, dan kecemasan. Daging jantung juga merupakan sumber koenzim Q10 (CoQ10) yang berfungsi sebagai anti oksidan. CoQ10 telah terbukti memperlambat proses penuaan dan meningkatkan tingkat energi.

  1. Lidah

Lidah banyak mengandung kalori dan asam lemak, zat besi, kolin, vitamin B12, dan vitamin B6. Daging ini dianggap sangat bermanfaat bagi mereka yang baru sembuh dari penyakit atau bagi wanita yang sedang hamil. Selain itu lidah juga mengandung folat, folat adalah vitamin dalam daging yang bermanfaat untuk kesuburan dan untuk membantu menghindari cacat janin pada bayi.

Namun, selain banyak manfaat yang didapat, jeroan juga punya risiko tinggi terhadap kesehatan. Daging organ mengandung kolesterol tinggi dan lemak jenuh. Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat tentang kolesterol dan lemak jenuh yang sekarang dianggap penting untuk diet seimbang, tetapi mereka harus dikonsumsi dalam jumlah sedikit.

Seseorang yang menderita encok (penyakit pada tulang) harus menghindari makan daging organ dalam, karena jeroan mengandung purin. Purin adalah molekul protein yang terkait dengan penyakit encok. Selain itu, ada kekhawatiran hewan tersebut telah terpapar racun dan pestisida, sehingga memiliki toksisitas di organ dalam tubuhnya.