JK Soal Pengungsi Rohingya: Belum Seberapa

Graha Nusantara, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) memberikan tanggapannya terkait kenaikan warga Rohingya yang mengungsi ke Indonesia di tengah penolakan warga. Jusuf Kalla menyampaikan ribuan pengungsi yang datang ke Indonesia tersebut belumlab seberapa.

Hal tersebut JK sampaikan selepas menyampaikan ceramah umum di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (20/12). Awalannya JK membandingkan negara-negara lain yang menerima pengungsi lebih banyak.

“Indonesia belum seberapa, di Eropa jutaan pengungsi, Malaysia menerima 150.000 pengungsi Rohingya. Masa’ kita baru 1.500 sudah marah-marah. Jadi mereka (pengungsi) yah tanggung jawab internasional juga,” ujar JK, Rabu (20/12/2023).

JK juga membandingkan jumlah pengungsi yang Soeharto terima pada periode 1966-1998. Pada saat itu terdapat ratusan ribu pengungsi dari Vietnam yang ditampung di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

“Waktu di zaman Soeharto 250.000 pengungsi Vietnam ditampung di Pulau Galang. Dan Pak Harto dipuji di dunia itu karena Indonesia,” ujarnya.

Menurut JK pengungsi Rohingya memang perlu ditertibkan. Dirinya menilai para pengungsi harus dicarikan tempat yang layak.

“Jadi mereka harus dicarikan tempat yang mereka bisa kerja. Dan itu tanggung jawab PBB sebenarnya,” ujar JK.

Diketahui, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan pengungsi Rohingya yang berada di Aceh kini telah mencapai 1.684 orang per Senin (11/12) dan terakhir bertambah lagi 135 pengungsi. Tetapi, dikabarkan sejumlah warga menolak kedatangan pengungsu sebab dianggap mengganggu.

Juru bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan konflik di Myanmar menjadi akar masalah Rohingya. Sehingga konflik itu harus secepatnya terselesaikan.

“Indonesia menegaskan kembali posisi bahwa yang harus diselesaikan adalah akar masalahnya dan akar masalahnya adalah konflik di Myanmar yang hingga saat ini belum selesai,” kata Iqbal, Selasa (12/12).

“Nanti akan ada mekanisme tersendiri untuk menyelesaikannya, dan Indonesia juga berkontribusi berpartisipasi aktif dalam mekanisme mekanisme yang sudah ada dalam kerangka ASEAN maupun kerangka yang lebih luas dan upaya-upaya itu akan terus dilakukan oleh Indonesia,” tambahnya.