Dianggap Pelaksanaan Shalat Ied Terlambat, Inilah Tanggapan Wakil Imam Besar II Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang

Graha Nusantara, Palembang – Wakil Imam Besar II Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, H A Tarmizi Muhaimin Al-Hafiz angkat bicara menanggapi curhatan salah satu warga terkait lambatnya pelaksanaan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah, di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Sabtu (22/4).

Tarmizi mengatakan pada prinsipnya panitia pelaksanaan sudah sangat fleksible mengatur susunan acara pelaksanaan shalat Idul Fitri tersebut.  Karena waktu pelaksanaan shalat Idul Fitri sesuai syariat Islam sudah bisa dimulai ketika waktu shalat Dhuha masuk sampai waktu shalat Zuhur.

“Jadi bisa dipilih antara jam-jam itu dari 07.00 wib, 08.00 wib atau pukul 10.00  wib pun tidak apa. Makanya kami sangat fleksible,” jelas ustad yang juga berkesempatan menjadi Imam pada Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Sabtu (22/4).

Lebih jauh Ia mengatakan bahwa jauh hari sebelum pelaksanaan, biasanya panitia intens berkoordinasi dan rapat  bersama Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel serta melibatkan pihak yayasan masjid.

“Jadi pihak panitia, yayasan sudah berkoordinasi terkait isi acara dan sambutan-sambutan karena memang kita bekerjasama,” tambahnya.

Dalam menyusun rundown acarapun, pihak panitia berusaha untuk tidak kaku. Misalnya acara dimulai pukul 07.00 wib, maka 07.15 wib MC sudah bisa membuka acara dan mengatur waktu sambutan bagi pejabat yang berkesempatan hadir.

“Nah untuk durasi sambutan itu, panitia tidak membatasi waktunya mau 1 jam atau 2 jam karena memang waktu pelaksanaan Shalat Idul Fitri ini panjang hingga Zuhur,” tambahnya.

Mengenai adanya beberapa sambutan dari pejabat, diakuinya bahwa itu adalah hal.yang sangat lumrah dan biasa setiap tahunnya.

“Mungkin yang kaget itu yang baru pertama kali (Shalat Id di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo). Atau bisa juga kaget karena perubahan dari cuaca pagi itu yang tadinya mendung tiba-tiba panas jadi dikaitkan kesana,” jelasnya

Iapun mengatakan, sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri, dua MC dari Pemkot dan Masjid biasanya sudah memberitahukan dan menginfokan kepada jemaah mengenai siapa saja pejabat yang akan hadir shalat bersama.

“Kita umumkan misalnya akan ada Walikota dan lainnya. Sebenarnya kalau dikatakan terlambat tidak juga,” jelasnya.

Menurutnya jemaah yang datang hendak shalat ke Masjid SMB Jayo Wikramo biasanya memang datang lebih pagi karena dapat lebih bebas memilih tempat shalat yang lebih nyaman. Sehingga jika mereka datang lebih pagi dari jadwal yang ditentukan mereka sudah paham konskuensinya adalah menunggu sampai waktu shalat dimulai.

Komentar