Program Rumah Tahfidz Gagasan Herman Deru Terbukti Banyak Lahirkan Penghapal Qur’an di Kalangan Pelajar 

Graha Nusantara, Muara Enim – Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz yang diinisiasi Gubernur Sumsel H. Herman Deru sejak 2018 silam terus membuahkan hasil. Berkat gagasan briliannya itu kini penghapal Alquran makin tumbuh subur di kalangan pelajar. 
 
Seperti diakui Kepala Sekolah (Kapsek) SMK Negeri 1 Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Burhanuddin. Sejak menerapkan Rumah Tahfidz beberapa tahun terakhir sudah ada 72 peserta didik di SMKN I Gelumbang menjadi penghapal Al-Quran. 
 
Berkat Program Rumah Tahfidz  Gubernur Herman Deru yang dikemas sedemikian rupa kini, Burhanuddin mengaku sekolahnya dapat menghasilkan banyak lulusan SMK yang tak hanya memiliki keahlian tapi juga mampu baca tulis, hapal Alquran dan mengamalkan Alquran sebagai pedoman hidup. 
 
“Terbukti hari ini ada 42 orang Hafidz yang kita wisuda. Semoga program Rumah Tahfidz Gubernur dapat terus dilanjutkan,” ujarnya. 
 
Dalam kesempatan itu Burhanuddin menjelaskan bahwa SMKN 1 Gelumbang memiliki 5 program keahlian di antaranya Agribisnis Tanaman, Agribisnis Ternak, Teknik Informasi dan Komunikasi. Adapun jumlah siswanya mencpoai 1.250 orang yang berasal dari Sumsel dan luar Sumsel. 
 
“Dan kami sangat bangga dengan kehadiran Pak Gubernur, karena kehadiran Pak Gubernur menjadi support system bagi SMKN I dan juga masyarakat di tiga desa di Kecamatan Gelumbang ini,” terangnya. 
 
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan sejak digagasnya pada 2018 lalu target Rumah Tahfidz di Sumsel terus bertambah hingga kini mencapai 4.000 lebih. Hal ini tak lepas dari peran lembaga pendidikan yang terus didorongnya untuk menghadirkan rumah tahfidz di sekolah-sekolah. 
 
Selama ini jelas Herman Deru, jika mendengar kata Rumah Tahfidz masyarkakat kebanyakan memikirkan bagaimana cara membangun fisik rumah untuk kegiatan belajar mengajar Al -Quran. 
 
“Seyogyanya tidak seperti itu. Tapi silakan buat kegiatan belajar mengajarnya dulu bisa di rumah, di musola, langgar atau masjid. Setelah KBM berjalan dan ada rezekinya baru bisa bangun. Nah Saya ingin dewan guru dapat meluruskan ini” ujar Herman Deru saat menghadiri Wisuda Tahfidz Alquran 10 juz program Gubernur Sumsel SMK berbasis religi serta acara Panen Raya hasil praktek siswa wujudkan Sumsel Mandiri Pangan di SMKN 1 Gelumbang, Selasa (15/11) pagi. 
 
Menurutnya pelan namun pasti program tersebut menunjukkan hasil signifikan. Tak hanya menambah banyak jumlah penghapal Alquran namun juga berhasil meningkatkan prestasi. Dimana tahun ini Kafilah MTQ Sumsel berhasil kembali masuk peringkat 10 besar (peringkat 8) setelah terakhir berada di posisi 10 besar pada 16 tahun yang lalu. 
 
“Karena itu tidak ada kata yang tepat selain terimakasih Saya ucapkan pada semua pihak yang telah memulai ini dan memberiman hasil.yang nyata,” tambahnya. 
 
Tak hanya menghadiri wisuda, dalam kesempatan itu Gubernur Terinovatif itu juga ikut melakukan Panen Raya Jagung dan Panen Telur Perdana hasil praktik para siswa SMKN I Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim. 
 
Terkait karya para pelajar ini, Gubernur Herman Deru begitu mengapresiasi. Selain dapat mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagasnya akhir tahun 2021, cara ini juga efektif mengubah pola pikir pelajar sejak dini. Sehingga selepas sekolah mereka tak lagi berpikir untuk mencari pekerjaan namun justru mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
 
“Kepala sekolah dan dewan guru harus mulai menggembleng para pelajar ini agar menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Mereka harus mandiri jika bisa kuliah bisa kanjur tapi untuk yang belum, mereka bisa menciptakan lapangan kerja. Percayalah tidak ada sesuatunyang besar tanpa dimulai dengan langkah kecil,” ujarnya menyemangati. 
 
Saat ini jelasnya Pemprov Sumsel tengah menggencarkan program GSMP. Hal ini sejalan dengan praktik yang dilakukan para pelajar SMKN I Gelumbang dengan menanam jagung manis serta usaha peternakan ayam petelur.  Melalui program ini dan melihat panen hasil praktik pelajar ini diharapkannya dapat ikut membantu mengubah pola pikir masyarakat dari pembeli menjadi penghasil. 
 
Tak hanya dapat menambah penghasilan, namun ini juga efektif membuat maayarakat agar tidak lagi ketergantungan dengan aneka kebutuhan pokok dari luar seperti cabai, bawang, telur, ikan  dan daging serta kebutuhan lain. 
 
“Selama ini inflasi terjadi karena harga bawang harga cabai naik. Dan kita harus menunggu kiriman komoditas itu datang dari luar daerah. Padahal sebenarnya itu bisa kita tanam sendiri di rumah. Nah mindset ini yang ingin diubah,” ujarnya. 
 
Meski baru digagas, saat ini GSMP juga mulai menunjukkan buktinya. Dimana Sumsel beberapa bulan lalu dinobatkan sebagai 10 Provinsi terbaik di Indonesia dalam pengendalian inflasi. 
 
Tak hanya dapat ikut mengendalikan inflasi, adanya GSMP ini juga perlu didukung semua pihak karena diyakini dapat mengatasi stunting di Sumsel. 
 
“Stunting ini masih menjadi musuh kita bersama dan kita upayakan menekannya dengan  GSMP dan memanfaatkan potensi SDA kita yang banyak,” pungkasnya. 
 
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel Herman Deru juga menyerahkan bantuan benih dan bibit cabai serta sayur untuk lahan seluas 3 hektare di kawasan SMKN I Gelumbang. 
 
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten I Pemprov Sumsel Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. H. Edward Chandra, MH, Ketua KORMI Sumsel, Hj. Samantha Tivani Herman Deru. B.Bus. M.IB, Kepala Bidang SMK Disdik Sumsel Hj. Mondya Boni SE. dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Pemprov Sumsel dan Kab Muaraenim.

Komentar