Surah Pendatang Rezeki, Al-Waqiah Makna dan Kandungannya

Grahanusantara.co.id, Jakarta – Qur’an Surah Al Waqiah adalah surat ke-56 dalam Alquran yang memuat 96 ayat. Surah Al-Waqiah sendiri memiliki arti ‘Hari Kiamat’ ini juga termasuk golongan Makkiyah.

Surat Al Waqiah memiliki keutamaan yang terkandung di dalamnya. Sebab, Al Waqiah disebut sebagai salah satu surat yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW.

Hal ini dibuktikan dalam hadis sahih, di mana saat itu Abu Bakar ash-Shiddiq RA berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, engkau telah beruban.” Beliau pun menjawab, “Aku beruban karena surat Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba, dan At-Takwir.”

Bahkan dalam riwayat dari Ibnu Mas’ud mengatakan, Rasulullah kerap menggabungkan dua surat menjadi satu atau disebut surat an-Nazhair saat melaksanakan salat malam. Salah satu surat yang dibaca di antara dua surat tersebut adalah Al Waqiah.

Jika dilihat dari artinya, Al Waqiah memang membicarakan hari kiamat. Namun, secara terperinci surat ini juga membahas beberapa hal penting lainnya.

Di antaranya adalah cara mempersiapkan diri untuk menghadapi hari pembalasan, memupuk keimanan, gambaran kematian seseorang, kekuasaan dan cara mendapatkan ridho Allah SWT, serta penjelasan tentang tiga golongan manusia yang nanti akan ada di hadapan Allah SWT.

Surat Al Waqiah juga dipercaya dapat menghindari umat Muslim dari kekafiran. Pernyataan ini diriwayatkan oleh az-Zaila’iy dalam kitab Tarikh al-Kasysyaf, dari Abdullah bin Mas’ud (3/412):

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا فَكَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ يَأْمُرُ بَنَاتَهُ بِقِرَاءَتِهَا كُلَّ لَيْلَةٍ

“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah di setiap malam, maka tidak akan tertimpa padanya kemiskinan.”

Berdasarkan hadis ini, Ibnu mas’ud menyuruh putrinya untuk membaca surat Al Waqiah di setiap malam.

Makna ‘kemiskinan’ pada bacaan di atas memiliki arti yang umum. Maka dari itu arti kemiskinan tersebut tidak hanya dikaitkan secara material, tetapi juga secara spritual, seperti kemiskinan hati atau akhlak budi merujuk kekafiran.