Sejumlah Kecamatan di Karawang Terendam Banjir, Akibatnya Ratusan Ribu Rumah Tenggelam

Grahanusantara.co.id, Karawang – Banjir turut menerjang Kabupaten Karawang. Kabarnya 15 kecamatan terendam, hingga ribuan warga mengungsi.

Berdasarkan data dari KODIM 0604 Karawang, banjir merendam 34 desa di 15 kecamatan. Sebanyak 8.539 unit rumah terendam, dengan 9.331 KK yang terdampak. Untuk yang mengungsi sekitar seribu KK dengan 4.184 jiwa.

Sementara itu Berdasarkan data dari PLN UP3 Karawang yang diterima detikcom, total gardu yang terdampak sebanyak 848 gardu sedangkan gardu yang berhasil dinyalakan lagi ada 119 gardu. Sehingga ada sisa 729 gardu yang masih padam.

“Kemudian untuk gardu pelanggan tegangan menengah atau kategori industri itu ada 30 gardu masih padam,” ujar Wendy Ardial Manager Keuangan, SDM dan Administrasi PLN UP3 Karawang saat dihubungi, Sabtu (20/2/2021).

Akibat banjir tersebut, kata Wendy, ratusan ribu rumah juga terdampak pemadaman. Total ada 209.290 pelanggan PLN yang mengalami pemadaman.

“Kemudian untuk pelanggan yang berhasil dinyalakan itu ada 13.118 pelanggan. Kurang lebih sisa padamnya itu 196.172 pelanggan,” kata dia.

Menurut Wendy, ratusan pelanggan itu tercatat di 9 kecamatan di Karawang. Wendy menambahkan pemadaman itu dikarenakan banjir yang menerjang Kabupaten Karawang.

“Jadi mungkin secara SOP di kami kan kalau namanya listrik itu berbahaya kalau kena air, di satu sisi kita untuk mengamankan juga masyarakat apabila nanti ada gardu menyala. Kan rata-rata di rumah itu ada stop kontak kebanyakan di bawah ya, takutnya nanti kalau air lama naik atau posisi terendam ketika nanti ada tegangan arus listrik takut menyetrum masyarakat. Kita tidak mau ada kecelakaan masyarakat makanya kita padamkan,” kata dia.

Dalam kondisi ini, kata Wendy, pihaknya menyaiagakan ratusan petugas PLN untuk mengatasi padam listrik di wilayah Karawang. Petugas disiapkan untuk bersiaga apabila surut langsung melakukan penanganan.

“Kami sudah siapkan tim petugas teknik untuk segera menyalakan aapbila sudah surut dan dipandang aman. Apabila surut nanti petugas melakukan pengecekan juga ke gardu-gardu terdampak barangkali gardu masih basah kita coba keringkan dulu kita juga tidak mau terjadi kecelakaan,” katanya.

Sementara itu karena derasnya limpasan air dari hulu Karawang membuat tinggi muka air (TMA) begitu cepat meninggi, hingga alat pantau sungai Citarum dan Cibeet tidak terbaca.

Dari informasi yang disampaikan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) II alat pantau sungai Citarum di Kedung Gede, Bojong Karawang sudah tidak terbaca. TMA terakhir yang diinformasikan yakni pukul 12.00 WIB dengan ketinggian 13,45 Mdpl (Meter di atas permukaan laut) dengan status awas, setelah itu tidak terbaca.

Sementara itu, TMA terakhir yang diinformasikan di Sipon Cibeet yakni pukul 14.00 WIB dengan ketinggian 20,20 Mdpl (Meter di atas permukaan laut) dengan status awas, setelah itu tidak terbaca.

Selain itu, dari pantauan di lapangan seluruh wilayah di Kota Karawang mengalami pemadaman listrik, dan kehilangan sinyal provider di beberapa daerah, juga terjadi kemacetan di jalan pusat kota.

Total yang berhasil di evakuasi di Kab Karawang sejumlah 84 Jiwa. Tim Rescue Basarnas Bandung melaporkan hingga pukul 14.25 WIB telah mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Mekarmulya Kecamatan Teluk Jambe barat sebanyak 47 Jiwa dgn rincian 3 orang Lansia, 30 orang dewasa, 6 orang Anak-anak dan 8 bayi. Seluruh korban terdampak banjir di evakuasi ke Kantor Desa Mekarmulya.