Pengembangan Semangat Ta’awun dalam Pergaulan Sosial Mahasiswa

Grahanusantara.co.id, Medan – Pada dasarnya berbicra terkait semangat marupakan panggilan jiwa yang lahir dari setiap manusia. Dalam hal ini bahwa konsep ta’awun menjadi sebuah konsep yang sangat penting dalam pergaulan sosial mahasiswa. Artinya bahwa mahasiswa hari ini menjadi generasi emas masa depan bangsa, yang mana sosial mahasiswa saat ini di anggap penting untuk di bangun agar terciptanya konsep ta’awun pada diri setiap mahasiswa itu sendiri. Hal ini dijelaskan pada dalam tuntunan hidup umat Islam dalam surah al- Ashr ayat 1-3.

وَالۡعَصۡرِۙ

اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ

  1. Demi masa, 2. sungguh, manusia berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Pada Kandungan ayat di atas bahwa Allah Swt telah memerintahkan hambanya yang beriman senantiasa tolong menolong dalam kebaikan dan beramal shaleh serta saling menasehati dalam kesabaran. Rasulullah Saw telah mencontohkan dalam kisah jihad pada masanya yakni Jihad Fii Sabilillah Rasul memberi keringanan bagii Fisik yg tidak kuat menyediakan bekal perang, maka pahalanya sama dengan ikut berperang, Mengurus keluarga orang yang berperang sama juga pahalanya dengan yang ikut perang di jalan Allah.

Ta’awun secara bahasa di ulas sebagai Sikap dan Perilaku Membantu Orang lain serta saling melengkapi dalammemenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama. dalam pergaulan sosial mahasiswa hari ini sering kita temukan jiwa individualis mahasiswa semakin menjadi-jadi bahkan sedikit diantaranya cenderung mementingkan kepentingan bersama. sering kita dengar istilah, ” awak demi kawan kawan demikian”. hal ini kerap menjadi mainset yang menjadi persoalan taawun dalam pergaulan sosial mahasiswa.

Sehingga dengan maraknya sikap dan perilaku individualis yang mengancam menipisnya jiwa taawun dalam diri mahasiswa menjadi persoalan jadi apa masa depan bangsa kita ke depan, karena tidak bisa kita pungkiri yang menjadi komitmen lahirnya bangsa ini sendiri di latar belakangi dengan konsep taawun dalam bahasa sederhananya adalah Gotong Royong. dengan semngat gotong royong kita tekadkan di sanubari kita bahwa bersama kita mengamalkan perilaku taawun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Beberapa bentuk pergaulan yang bisa menjadi contoh sederhana di kalangan mahasiswa yakni: saling menasehaati dan mengingatkan tanpa melihat latar belakang temannya, membiasakan shalat berjamaah dengan temannya, meringankan beban hidup orang temannya, menutup aibnya kerabat dan sesama, memberi bantuan kepada teman yang membutuhkan, mengunjungi teman yang sedang sakit/ tertimpa musibah dan lain lain.

Selain yang dijelaskan diatas, dalam hal ini sangat banyak yang bisa menjadi perhatian kita bersama pada dasarnya terkait pergaulan sosial mahasiswa yang mana secara umum aktivitas mahasiswa hanya ada pada 3 jalur aktivitas;

  1. kuliah,
  2. organisasi
  3. Hedonisme (cenderung acuh tak acuh dan hura-hura).

Bahwa pada 3 aktivitas mahasiswa tersebut kita arahkan kepada jalan yang mendukung aktivitas untuk mengontrol pergaulan sosial mahasiswa dalam menjiwai konsep ta’awun itu sendiri serta mengamalkannya menjadi keshalehan sosial dalam kemaslahatan.

Simpulan bahwa semangat Taawun adalah Panggilan jiwa karena berbicara tentang semangat, sehingga harus terpatri dalam jiwa kita, kemudian Konsep taawun di tegaskan pada Surah Al-Asr 1-3 sehingga waktu yang sudah kita nikmati kita manfaatkan sehingga kita tidak tergolong menjadi orang yang merugi, terakhir bahwa Penanaman nilai karakter taawun ini menjadi tanggung jawab semua komponen baik,keluarga,pemerintah, dan pemangku pendidikan dalam dunia pendidikan seperti telaah kurikulum, penanaman taawun dalampembelajaran, pada kegiatan ekstrakurikuler dan lingkungan bermain mahasiswa itu sendiri. sehingga dengan kerjasama yang terjalin akan menciptakan suasana taawun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Jangan Bosan melakukan kebaikan”