Beberapa Fakta Mengenai Genose, Alat Pendeteksi Virus Corona Buatan UGM

Grahanusantara.co.id, – Belum lama ini, muncul keberadaan alat tes Covid-19 terbaru yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Eng Kuwat Triyana bersama tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Indonesia. Alat tes Covid-19 ini diberi nama GeNose.

GeNose ini memang baru, namun sudah mencuri perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Bahkan sudah mendapat izin penggunaan dari Kemenkes sejak 24 Desember 2020.

Agar tak penasaran mengenai alat tes Covid-19 terbaru ini, simak beberapa fakta menarik GeNose buatan Indonesia dalam ulasan berikut yang telah Cermati.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Mengenal GeNose Pendeteksi Covid-19
GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 melalui embusan napas yang di simpan dalam kantung udara yang dihubungkan ke alat GeNose yang menggunakan teknologi canggih, yaitu Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI). Alat GeNose ini diklai mampu mendeteksi dengan lebih cepat dan akurat hingga 90% ke atas. Hanya dengan waktu singkat, yaitu 50 detik sudah mampu mendeteksi virus Covid-19 dalam tubuh.

Meski begitu, alat ini masih butuh pengembangan lebih lanjut lagi. Sebab, GeNose belum dipastikan bisa screening virus Covid-19 dan bisa menggantikan fungsi tes PCR, tes rapid antibodi dan antigen.

2. Cara Kerja GeNose
Berikut tahapan cara kerja GeNose yang perlu masyarakat Indonesia ketahui. Antara lain:

1. Seseorang akan diminta untuk menghembuskan napas ke tabung khusus

2. Sensor dalam tabung kemudian mendeteksi VoC atau Volatile organic Compound dalam embusan napas manusia.

3. Pola VoC orang yang didalam tubuhnya terdapat virus Covid-19 dan orang yang sehat akan berbeda. Alat yang dilengkapi dengan 10 sensor utama ini mampu mengukur perbedaan kadar VoC dengan lebih sensitive.

4. Data yang diperoleh dari embusan napas, diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga muncul hasil.

Pengguna perlu tahu, disarankan sebelum menggunakan GeNose ini, seseorang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan beraroma keras seperti jengkol, durian, hingga kopi. Hal ini dikarenakan, dapat mempengaruhi hasil tes pemeriksaan dan berujung tidak akan akurat.

3. Harga dan Biaya Tes Alat GeNose
GeNose ini sudah melakukan uji edar dan mulai diproduksi untuk penggunaan masal. Untuk tahap pertama, GeNose akan diproduksi masal sebanyak 100 unit. Bagi perusahaan yang membutuhkan GeNose ini, bisa dibeli secara eceran dengan harga tertinggi Rp62 juta. Harga tersebut hanya alatnya saja belum termasuk pajak.

Sementara, bagi orang yang ingin menggunakan alat ini untuk mendeteksi virus Covid-19, harus mengeluarkan biaya. Tak perlu khawatir, jika biasanya tes Covid-19 dibutuhkan biaya ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah, tes Covid-19 dengan GeNose hanya butuh biaya Rp20 ribu.

4. Hasil Test GeNose Jadi Syarat Perjalanan dengan Kereta Api
Satgas Covid-19 meresmikan bahwa bagi siapapun yang ingin melakukan perjalanan dalam negeri, menyertakan hasil tes Covid-19 yang menggunakan alat GeNose bisa jadi alternatif selain RT-PCR dan rapid antigen. Penambahan syarat perjalanan ini sudah tertuang dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri dalam masa pandemi, khususnya dengan moda transportas kereta api (KA)

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub) mengatakan, implementasi GeNose akan dimulai di setiap stasiun KA pada 5 Februasi 2021.

Sementara, perjalanan dengan menggunakan transportasi lain seperti transportasi darat dan pesawat masih sama, yaitu menggunakan RT-PCR maksimal 3×24 jam atau rapid antigen 2×24 jam sebelum keberangkatan.

Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi ini dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment). Namun, tetap alat ini perlu pengembangan teknologi lebih lanjut agar maksimal dalam mendeteksi Covid-19 pada tubuh.