Banyak Pihak menilai Para Pemain Liga Inggris Tak Punya Otak dan Sembrono

Grahanusantara.co.id, Premiere League – Meskipun Vaksinasi sudah dilakukan di beberapa negara, namun tetap saja protokol kesehatan masih harus dilakukan dengan ketat.

Maraknya pemain Liga Inggris yang masih mengabaikan jaga jarak saat merayakan gol dikecam habis-habisan. Mereka dianggap tidak punya otak dan sembrono.

Sorotan tertuju pada maraknya pemain yang masih merayakan gol dengan heboh, di tengah suasana pandemi virus corona. Kebanyakan masih berkerumun dan berpelukan, meski ada aturan soal jaga jarak di lapangan.

Aturan baru bahkan dikirim ke klub pada Jumat (8/1) lalu, yang melarang pemain melakukan kontak satu sama lain—termasuk berjabat tangan dan berpelukan. Hal itu diterapkan Premier League, mengingat kasus di Inggris sedang meningkat, termasuk di kompetisi sendiri.

Namun, beberapa pertandingan memperlihatkan klub Liga Inggris belum menerapkannya. Dilansir Daily Mail, para pemain Sheffield United, Manchester United, Fulham, dan terakhir Manchester City masih melakukannya.

Hal itu membuat berang Julian Knight, Ketua Komite Media dan Olahraga Departemen Kebudayaan Parlemen. Ia menyebut para pesepakbola itu tidak punya otak.

“Orang-orang ini dihormati, mereka panutan, dan tidak menghormati segala bentuk jaga jarak dengan cara itu di tengah situasi darurat nasional, artinya tidak punya otak dan sembrono,” katanya kepada Telegraph.

“Orang-orang ini [staf medis NHS] benar-benar mempertaruhkan diri mereka setiap hari untuk kami, dan mereka mengimbau orang-orang untuk mematuhi peraturan.”

“Dan pesepakbola harus mendengarkannya, dan melihat bahwa mereka berada dalam posisi berpengaruh, di mana mereka dapat membantu NHS membawa kami melewati masa yang sangat sulit ini,” kecam Knight.

Manajer City, Pep Guardiola, sempat mengomentari selebrasi pemainnya, yang dilakukan usai Phil Foden membuat gol tunggal kemenangan atas Brighton & Hove Albion. Sang manajer mengaku sulit menahan ekspresi pemainnya.

“Saya menghormati protokol kesehatan Premier League. Saya sangat paham apa yang mereka mau lakukan. Tapi di saat Anda mencetak gol dan ada satu pemain merayakannya, sementara pemain lain tidak, maka itu aneh dan tidak nyaman saja,” ujar Guardiola di Daily Mail.

“Kami sudah melakukan enam atau lima kali tes dalam 10 hari terakhir. Semuanya negatif. Kami berada di luar dan virus tidak begitu agresif. Kami mengikuti apa saran Premier League tapi kami tidak tahu apakah bisa melakukannya,” sambungnya.

Diketahui bahwa memang masih banyak pemain yang berselebrasi dengan pelukan antar semasa rekannya, hal tersebut bukan hanya terjadi di antara para pemain Liga Inggris. Namun tetap saja hal tersebut kurang bisa dibenarkan mengingat situasi yang tidak mendukung.