Pelototi Bodebek, Ridwan Kamil Ngantor di Depok Mulai Pekan Depan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan berkantor di Kota Depok mulai pekan depan. Keputusan itu dilakukan untuk memastikan penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) berjalan dengan baik.

“Mulai minggu depan, mungkin saya akan berkantor di Depok seminggu sekali untuk memastikan penanganan (COVID-19 di Bodebek) bisa lebih terkoordinasi,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu dalam rapat koordinasi terkait Percepatan Penyelesaian Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, ditulis Rabu (30/9/2020).

Laman Pikobar mencatat, Kota Depok memiliki jumlah kasus positif aktif COVID-19 terbanyak di Jabar yakni 1.507 kasus, kemudian Kota Bekasi (1442 kasus) dan Kabupaten Bekasi (1017 kasus). Sementara itu, Kota dan Kabupaten Bogor masing-masing melaporkan 558 kasus dan 1.065 kasus.

Laju penyebaran COVID-19 yang tinggi inilah yang membuat sekitar 70 persen kasus COVID-19 di Jabar berasal dari kawasan Bodebek, yang notabene merupakan penyangga DKI Jakarta sebagai episentrum pandemi.

Dari segi keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 per 26 September lalu, 10 besar rumah sakit terbanyak merawat kasus COVID-19 juga didominasi asal Bodebek.

Di Kota Depok, urgensi terkait ketersediaan ICU (Intensive Care Unit) dan HCU (High Care Unit) sebagai ruang perawatan pasien COVID-19 kriteria berat. Untuk itu, Kang Emil berujar, penanganan COVID-19 khususnya di Kota Depok perlu lebih ditingkatkan, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Secara umum memang dari seluruh 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, dari sebelas rumah sakit tersibuk yang mengurus (kasus) COVID-19 itu sembilan ada di Bodebek. Dan Depok ini paling kritis dari catatan statistik kami sudah di atas 80 persen (tingkat keterisiannya),” ujar Kang Emil.

Kang Emil pun mengatakan, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani COVID-19 di Bodebek. Selain itu, ia mengusulkan kebijakan subsidi silang khusus di wilayah Bodebek bagi warga yang perlu dirawat karena COVID-19.

“Kami sudah koordinasikan untuk Bodebek ini ingin (ada) satu tim yang kokoh dan kompak. Jadi, nanti ada subsidi silang. Kalau (rumah sakit di) Depok penuh, nanti (warga) KTP Depok boleh (dirawat) di Bogor atau sebaliknya. Saat ini sedang kami kondisikan,” kata Kang Emil.