Kemenhub akan Tata Ulang Jumlah Bandara Internasional

Grahanusantara.co.id – Presiden Jokowi pertanyakan jumlah bandara internasional, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan tata ulang rute penerbangan internasional.

“Tidak perlu terlalu banyak bandara internasional. Otomatis ini akan ada hub-primer dan sub-hub,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto dalam Webinar bertajuk Transportasi Untuk Merajut Keberagaman, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Kementerian Perhubungan juga akan membuat jaringan khusus untuk Papua. Sebab, banyak daerah di Papua yang tidak bisa ditempuh jenis transportasi lain kecuali lewat jalur udara.

“Kita juga harus punya jaringan khusus di Papua sebab kebanyakan daerah di sana hanya bisa diakses oleh transportasi udara,” kata dia.

Sementara itu terkait wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) akan dibuat 35 bandara udara baru. Ini akan menambah 353 rute penerbangan yang ada sekarang.

“Kita bangun rute 35 bandara di wilayah 3TP,” sambungnya.

Kementerian Perhubungan juga memiliki angkutan udara perintis yang harus terhubung dengan rute perjalanan internasional. Ini sangat penting dalam rangka menunjang produk ekspor dalam negeri.

Bahkan pemerintah telah menyiapkan daerah KEK yang menghasilkan produk untuk konsumsi domestik internasional. Selain itu ada juga komoditas dengan berbagai ciri dari tiap daerah.

“Oleh sebab itu kita harus mengakomodir komoditas ini secara sistematis yang kadang-kadang berlebih-lebihan di satu daerah untuk didistribusikan ke daerah lain,” pungkasnya.